PULANG KE RUMAH

4 3 0
                                    

haii Yaya balik lagi and disini mau bilang juga. mungkin kalian pada ga paham atau bingung sama pemeran yang transmigrasi. nah jadi buat Joana kita panggil kala aja biar ga bingung.

HAPPY READING
.
.
.
.
.
.
.
.
(⁠つ⁠≧⁠▽⁠≦⁠)⁠つ

Setelah dinyatakan sudah membaik kala sudah di perbolehkan pulang dari pihak rumah sakit. sesampainya di depan rumah berkesan elegan, kendaraan yang mereka tumpangi akhirnya sampai dan terparkir di garasi mobil.

alca menggenggam telapak tangan kala. membawanya keluar dari mobil itu dan memasuki rumah mewah 3 lantai bercat cream dan silver.

baru menginjakan kaki nya di rumah itu kala sudah di tatap sinis oleh orang rumah di dalam. 
ia berjalan santai sambil membawa koper yang berisi pakaian nya.

" Baru pulang gitu aja udah kesan belagu lo." nyinyir syera menatap sinis kala.

" ngatur banget lo lonte, biasanya lo juga kalo Keluar bakal balik tengah malem juga sama om om lo itu." kala menyeringai santai.

orang yang dari tadi terdiam melihat ke dua orang yang bercakapan di depannya. tangan nya terkepal erat dada nya naik turun gigi bergertak.

" gausah hina anak saya sialan." geram arkas dengan suara dingin.

" ini nih orang orang yang ga mau Nerima fakta, alias ga mau liat kebenaran." ujarnya Santai.

brak!!

gebrakan meja sedikit membuat terkejut alca dan resta yang sedari tadi terdiam Melihat pemandangan yang terjadi didepannya.

" kurang ajar kamu anak sialan." marah arkas. " saya sudah mendidik kamu biar tidak menjadi orang pembangkang." sambung arkas sambil memberikan tatapan membunuh ke kala.

kala terkekeh pelan melihat orang didepannya ini yang berstatus sebagai ayah nya kala.
" anak? saya rasa saya bukan anak anda, yang saya tau ayah mana yang tega nyiksa anak sendiri karna belum tau kebeneran atau pun mendengar kan penjelasan anaknya sendiri."

tangan besar arkas melayang ingin menampar pipi kala yang masih membekas pukulan di pipinya yang belum sembuh. tangan arkas tertahan oleh alca yang sedari tadi diam melihat orang tua nya ingin menyiksa adik nya. sudah cukup tua Bangka ini ingin menyakiti adiknya.

" apa yang gua bilang juga, anda tidak cocok jadi seorang ayah dan sangat tak pantas." kala bersuara keras sampai seantero ruangan tamu menggelar.

sebagai ditusuk besi panas dan anak panah menusuk jantung nya, nyeri mendengar perkataan anak kandung nya yang selalu ia siksa tanpa mendengar penjelasan anak nya sendiri, ia lebih percaya dengan anak tirinya syera karna dia sangat sayang pada syera.

kala mendengus kasar " gausah drama lagi gue pengen istirahat. dramanya lanjut besok aja soalnya gue capek." sinis kala berjalan keatas anak tangga dan diikuti alca di samping nya.

anak tangga demi anak tangga sudah terlewati kini mereka berada di depan pintu ruangan bercat kuning sedikit gambar minion di depan nya.

alis kala terangkat seolah ingin orang di depannya memberikan penjelasan. " ini kamar lo kala semoga lo bisa inget gue lagi kalo misalnya udah inget semuanya mungkin karna kamar ini." ujar alca pelan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TAKE RAVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang