Episode 3

1.4K 261 20
                                    

Jeno mendudukkan tubuhnya di kursi makan dengan hidangan sarapannya sudah tersaji, dia mulai meraih garpu dan pisau lalu mulai menyantap sarapannya. Baru saja memasukkan potongan sosis bakar ke mulutnya, bibirnya langsung mengulum senyum.

Hari kedua di mana dia bisa menikmati sarapannya dengan tenang.

Para maid dan Yuri pun ikut tersenyum melihat senyum di wajah Jeno. Sepertinya, pagi mereka tak lagi buruk semenjak Jaemin berada di sini. Dia memasak dengan baik dan Jeno menyukainya.

Bahkan piring makannya bersih membuat para maid lebih bahagia dari Jeno sendiri. Pria itu merapikan penampilannya lalu beranjak, bersiap untuk ke kantor.

“Jaemin-ah!” Panggil Ningning yang datang membawa nampan berisi piring sarapan Jeno yang sudah kosong.

Melihatnya membuat Jaemin mengulum senyum. Senang rasanya jika Jeno menyukai masakannya, dia tak harus menjadi momok mengerikan bagi rekan kerjanya.

“Apa Presdir mengatakan sesuatu?” Tanya Jaemin pada Ningning dan wanita itu menggeleng.

“Kami senang dia bisa tersenyum seperti itu. Presdir menyukainya.” Jawab Ningning membuat Jaemin tersenyum.

“Syukurlah.” Gumam Jaemin dengan senyum simpul.

Pria submissive itu menghela nafas lega. Sekarang dia bisa bersantai karena Jeno tak ada, sudah sibuk di kantornya. Dia bisa mendalami menu-menu masakan Jeno dan mencoba beberapa menu yang mungkin akan Jeno sukai.

‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙

Tring!

Jeno yang tengah fokus pada layar laptopnya, menoleh saat mendengar denting ponselnya. Pria itu menyambar benda pipih di sebelah berkasnya dan menerima pesan yang masuk.

Alisnya bertaut saat mendapati sebuah nomor baru mengiriminya pesan.

“Presdir Lee, bagaimana jika bertemu siang ini untuk makan bersama? Aku memiliki sesuatu yang bagus.”

Ia baca sekali lagi pesan itu dengan saksama, tubuhnya lantas bersandar pada kursi kerjanya, mengamati dan memikirkan siapa kiranya yang mengiriminya pesan dengan nomor tanpa nama ini.

Tak ingin rasa penasaran semakin menghantuinya, dia pun memilih menghubungi nomor itu.

“Halo, siapa ini?” Tanya Jeno.

“Presdir Lee, ini aku, Kim Jongin. Dari EXO GRUP.” Jawab pria bernama Kim Jongin itu membuat Jeno tersentak.

“Ah, Anda. Ada apa Presdir?” Tanya Jeno lagi.

“Bagaimana jika siang ini kita makan siang bersama, aku memilih rencana untuk bekerja sama dengan Anda.”

Jeno tampak diam sejenak, menimbang tawaran pria itu.

“Sepertinya sesuatu yang baik, tak masalah.”

“Baik Presdir, akan kukabari alamatnya nanti.”

Jeno hanya mengangguk setelah sepakat untuk melakukan pertemuan dengan pria bernama Kim Jongin yang sebenarnya tak ia kenal. Ia hanya mendengar namanya beberapa kali dan belum pernah bertemu secara langsung.

Pria itu tampak mengutak-atik ponselnya sejenak setelahnya ia meletakkan benda pipih itu ke atas meja, tak berselang lama, pintu ruangannya di ketuk dan si pengetuk masuk sebelum Jeno mempersilahkan.

Ada pria jangkung yang bertugas sebagai sekretarisnya, dia langsung berdiri setengah meter dari meja sang atasan.

“Ada apa Presdir?” Tanya pria berdarah Taiwan itu.

Taste of Memories [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang