BAB 21 💤

90 13 1
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy Reading...











Aletha berjalan dengan cepat membelai kerumunan di sepanjang lorong kelas. Ia tengah mencari keberadaan Elana.

'Kemana Elana? Gue harus temui dia,'

Tiba-tiba sebuah tangan kekar menarik Aletha ke sebuah gudang. Aletha tak sempat menyerang karena ketekejutannya. Ia di masukkan ke dalam gudang sepi. Pria tersebut segera mengunci pintu gudang membuat Aletha melotot garang.

"Kamu mau apa sih, Ael?" Ucapnya dengan nada frustasi.

Rafael membalikkan tubuhnya dan menatap dingin gadis di hadapannya, "Semalem, kamu jalan sama siapa?"

Aletha menaikkan satu alisnya, "Semalem?"

"Lupa, hm?" Rafael berjalan menghampiri Aletha yang tengah berpikir.

Rafael membungkukkan tubuhnya agar wajah dia dengan Aletha sejajar. Aletha membulatkan matanya, tatapan Rafael seolah ingin menerkam dirinya!

"Ariel," Jawab Aletha pelan.

Rafael masih menatap lekat gadis di hadapannya, "Kenapa jalan sama dia? Dengan posisi kamu yang nyetir, kalian mau kemana?" Tanya Rafael beruntun, terdapat nada tak suka dalam ucapannya membuat mental Aletha jadi ciut.

"Satu-satu dong nanyanya, aku jadi linglung!" Kata Aletha ketus.

"Silahkan, babe.."

"Jadi, semalem Ariel kecelakaan. Aku cuma bantuin---"

"Kenapa harus kamu yang nolongin? Kenapa gak orang lain aja?!" Sela Rafael.

Aletha melotot tajam, "dengerin dulu!"

"Nah, karena jalanan lumayan sepi. Alhasil, cuma aku yang bisa nolongin. Ya oleh karena itu, aku bantu!"

Rafael mendegus, "Terus?!"

"Aku bawa dia ke rumah ak---"

"Kenapa ke rumah kamu? 'kan ada rumah sakit, hm?" Sela Rafael.

"T-tapi, Ariel sendiri yang minta ke rumah aku. Aku juga u-udah jawab gitu!" Tutur Aletha gelagapan.

'Dia berurusan sama gue,' Ucap Rafael dalam batinnya.

"Oke, itu doang? Kalian gak aneh-aneh?"

"Nggak, sumpah! Dia langsung gue usir kok," Tukas Aletha antusias.

Rafael manggut-manggut.

"Kamu boleh munduran? Jarak kita deket banget aseli," Ujar Aletha pelan.

Rafael pun segera menjauhkan jarak antara keduanya membuat Aletha bernafas lega.

"Aku anterin ke kelas 'ya? Selama gak ada aku, Do not be naughty, babe.."

••••

TRANSMIGRASI SANG PENULIS [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang