Prolog.

6 3 1
                                    

.
.
.

✧✶✧

“Apa kau yakin dengannya tuan?. ” tanya seorang gadis sekitar berumur 16 tahun bergaun hitam kepada seorang laki-laki berjas setelan warna hitam di depannya.

“Iya, kenapa tidak? Aku rasa gadis ini bisa menyingkirkan si Tosco itu, aku muak melihatnya terus terusan. ” ucap laki-laki itu sembari memandang foto seorang gadis berseragam Sekolah Menengah Pertama dan juga seorang pemuda tampan berseragam Sekolah Menengah Pertama terkenal.

.
.
.

The Others Side

Di pagi Senin yang cerah, di tengah-tengah keramaian sekolah, terlihat langkah kaki Linda yang berjalan di lorong sekolah menuju ke kelasnya.

Ia menggendong tasnya dengan perasaan senang, sesampainya di kelasnya ia meletakkan tasnya di bangkunya dan bersiap-siap melakukan piket pagi.

Datanglah temannya yang bernama Rani.  Melihat kedatangan Rani, Linda pun menyapanya.

“Halo Rani, apa kabar?” sapa Linda,

“Halo juga Linda, gue baik kalo lo? ” tanya Rani.

“Kalau gue baik kok, ” jawab Linda dengan senyuman yang manis,

“Eh by the way, lo tahu gak? kalau hari ini ada Penilaian harian loh, ” ucap Rani.

Sontak ucapan Rani membuat wajah Linda yang awalnya tersenyum menjadi terkejut, “kok lo baru bilang sih? kalau hari ini ada Penilaian?!” ucap Linda dengan nada yang agak tinggi.

“Lah... Kenapa emangnya? Lo kan  pintar santai ajalah... ” ujar Rani.

“Ya enggak bisa gitu dong, kok mendadak banget sih ngasih tahu nya, ” ujar Linda.

“Kan sudah di sampaikan di group oleh ketua kelas masa enggak tahu sih? ” tanya Rani.

“Ya kagak lah kocak! Lo pikir gue 24/7 bermain HP huh?!, gue dari kemarin sibuk banget tahu gak?! ” ujar Linda.

Mana gak sempat belajar lagi, ya sudahlah nanti di jam istirahat gue mau ke perpustakaan buat belajar, penilaiannya di jam pelajaran terakhir kan? ” tanya Linda.

“Iya, di jam pelajaran terakhir pas mau pulang, ” ungkap Rani.

Singkat cerita jam pelajaran pertama dimulai hingga pada akhirnya jam istirahat, sesuai rencana Linda ia pergi ke perpustakaan.

Sesampainya di perpustakaan Linda mengambil beberapa buku untuk ia baca dan duduk di bangku namun disaat ia mulai membaca buku Linda mendengar suara bisikan bisikan memanggilnya.

“Linda...”

“Linda.... ”

“Linda..... ”

Suara bisikan itu terdengar jelas di telinganya, ia merasa jika suara bisikan itu dari belakangnya. Linda pun menoleh ke belakang ke arah pintu disamping rak majalah, ia penasaran dengan pintu itu karena selalu terkunci.

Linda bangkit dan melangkah pergi ke pintu tersebut, Linda melangkah pelan pelan dan sampai di pintu tersebut. Ia ingin membukanya namun tiba-tiba pengawas perpustakaan melihat dan langsung menegur Linda.

“Hei gek, kamu ngapain disana? ” tanya bapak tua tersebut selaku pengawas perpustakaan.

Linda yang mendengar suara pengawas perpustakaan langsung terkejut dan menoleh ke bapak pengawas.

“S-saya tidak ngapa-ngapain kok pak... ” ujar Linda yang panik.

Pengawas itu memicingkan matanya, menginterogasi Linda.

“Ya sudah jika kamu tidak ngapa-ngapain menjauhlah dari pintu itu, sana baca buku mu! ” tegur pengawas perpustakaan.

“Baik Pak... ” ujar Linda.

Linda penasaran apa yang ada di pintu itu mengapa ia tidak boleh di dekat pintu itu, Pengawas itu pun pergi keluar perpustakaan dan Linda pergi ke tempat duduk nya untuk melanjutkan membaca bukunya.

Namun suara bisikan-bisikan itu kembali lagi, Linda mencoba menghiraukannya ia pikir bahwa bisikan-bisikan itu hanyalah halusinasinya atau ia salah mendengarnya.

Dan ternyata bisikan-bisikan itu tidak hilang dari pendengarannya, dan lagi-lagi bisikan itu berasal dari pintu itu.

Linda ketakutan, namun ia penasaran dengan pintu tersebut. Linda menoleh ke segala arah mencari keberadaan pengawas perpustakaan dan Linda tidak menemukan keberadaannya, Linda langsung bangkit dari tempat duduknya dan segera melangkah ke arah pintu itu.

Akhirnya ia sampai di depan pintu tersebut, Linda memegang gangga pintu tersebut dan mencoba membuka pintu itu dengan penasaran, Linda merasakan bahwa pintu itu tidak terkunci lalu ia mendoro pintu itu ke depan dan akhirnya terbuka.

Dan betapa terkejutnya Linda bahwa dibalik pintu itu kosong, tidak ada apapun hanya kegelapan yang menyelimuti, Linda mencoba masuk ke dalamnya namun ia terjatuh ke dalam kegelapan.

Dan pintu itupun tertutup.

Bersambung...

*Gek salah satu sebutan perempuan muda dalam bahasa bali.

OVERAL : The GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang