Sarapan🦋{01}

98 35 8
                                        

jangan lupa pencet tombol votenya yaaa☺.....
Happy Reading❤...
.
.
.
.
.

______________________________________________________________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

______________________________________________________________________________________________

Acrasia Lucya Artezza yang kerap dipanggil Lucya, seorang gadis cantik berusia 16 tahun dengan rambut panjang berwarna abu-abu, kulit putih, dan tubuh yang menjulang tinggi. Lucya adalah seorang anak tunggal dari keluarga yang terpandang.

Ibunya bernama Lyssandra Bailley, dan ayahnya bernama Evander Falzan Artezza, seorang pengusaha sukses di Islandia.
Mereka tinggal di Ibu Kota Islandia yaitu Kota Reykjavik , kota dengan nuansa alam yang sangat menakjubkan.

Sedari kecil sebelum tidur Bunda sering menceritakan legenda-legenda yang dipercaya oleh masyarakat Islandia, salah satunya mengenai kepercayaan mereka terhadap keberadaan peri di dunia nyata.

Awalnya seperti anak kecil pada umumnya yang hanya mendengarkan dengan seksama ketika diceritakan sebuah dongeng.

Namun ketika usianya beranjak remaja ia kembali bertanya-tanya mengenai keberadaan peri.

"Apakah peri benar-benar ada?" Ucap lucya dalam hati ketika dirinya sedang sarapan.

"Lucya!!" Seru mamanya.

"Ah, iya ada apa bun?" Jawab Lucya sambil terperanjat dari kursinya.

"Dari tadi bunda lihat kamu melamun terus, ada apa?" Tanya mama.

"Tidak apa-apa kok, tidak." Jawab Lucya sambil melontarkan senyum lebar.

"Tuk, tuk, tuk, tuk." Terdengar suara langkah kaki papa yang menuruni anak tangga hendak menyusul sarapan.

"Pagiiii" Ucap ayah dengan senyum tersimpul diwajahnya, pada Lucya dan bunda.

"Pagii ayah" Jawab Lucya dan Ibundanya secara serentak.

Beberapa menit berlalu dan mereka menghabiskan sarapan dengan diiringi obrolan-obrolan random yang menjadi bahan pembicaraan seru mereka pagi ini.

"Yah, hari ini Lucya berangkat sendiri dulu ya, Lucya jalan kaki sama Eydish, nanti Lucya kesana." Ucap Lucya pada sang ayah.

*Eydish Brooklyn, gadis yang beberapa bulan lebih tua dari Lucya sekaligus sahabat kecil Lucya sedari SD. Perawakannya tinggi, kulit putih, dan rambut panjang berwarna merah kecoklatan yang menawan.*

"Ooohh, kalau begitu nanti ke rumah Eydishnya ayah antar saja ya." Sahut Ayah.

"Tidak usah yah, Lucya jalan kaki saja, lagi pula dekat kok." Jawab Lucya.

"Kalau begitu, okee, terserah Lucya saja, tapi hati-hati yaa!." Jawab ayah dengan senyuman.

"Okee, siiaapp." Jawab Lucya.

"Kalau gitu Lucya berangkat dulu ya Yah, Bun, daadaahh." Jawab Lucya sambil berjalan dan melambaikan tangan menuju pintu utama.

"Iya naakk, hati-hati di jalan ya, titip salam untuk Eydish dan keluarganya!!" Sahut Ayah dan Bunda dari ruang makan.

"Okee Yah, Bun." Jawab Lucya sambil berlari menuruni tangga depan rumahnya.

Bunda dan Ayah Lucya tersenyum melihat tingkah anak gadis mereka yang dengan cepat sudah beranjak remaja.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Waahh gimana nih bab 1 nya?. Maaf ya kalau ada typo atau kalimat yang kurang pas.
Kalau kalian suka jangan lupa pencet tombol bintangnya yaa. Terimakasih.
Tunggu part selanjutnya yaa🥰

Follow :
Ig : @daesyly

Journey of the Four Lights Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang