[END] Putri Mahkota pandai berakting

31

Bab 31 Bukankah kamu menciumku di jamuan makan?
Matikan lampu kecil sedang besar
Bab sebelumnya: Bab 30: Perjamuan Chang An memilih puisi cintaBab selanjutnya: Bab 32: Perjamuan Oh, kamu keras kepala sekali

Setelah membaca puisi ini, semua orang di jamuan makan terdiam.

Tidak peduli mereka awalnya mengira akan melihat lelucon atau sekadar menonton kesenangan, atau mereka khawatir, gugup dan menantikannya, setelah mendengarkannya, mereka semua sangat terkejut hingga lupa berbicara.

Xuanguo adalah negara kesukuan, dan tertinggal ratusan tahun dari Chengguo dalam hal puisi dan musik. Sekalipun mereka seorang putri, sebenarnya mereka tidak memiliki banyak harapan, selama mereka dapat berkomunikasi dengan lancar dan rapi.

Tapi saya tidak pernah membayangkan akan menjadi seperti ini.

"Kata-kata bagus!" He Yun adalah orang pertama yang berbicara.

Semua orang sepertinya terbangun dari mimpi dan mengaguminya satu demi satu.

Beberapa orang langsung maju untuk melihat kaligrafi Chang An.

Chang An berlatih kaligrafi selama dua tahun ketika dia masih di sekolah. Meskipun dia tidak mengatakan betapa bagusnya tulisannya, itu sama sekali tidak memalukan.

"Rusak, tulisan tanganmu sangat rapi." Putri Kesembilan-lah yang berbicara: "Kamu tidak hanya bisa menunggang kuda, tetapi kamu juga bisa menulis dengan baik. Aku tidak sabar untuk menunggang kuda bersamamu, seperti yang kamu janjikan padaku. "

Itu wajar, jangan khawatir." Chang An berkumpul dengannya.

Li Yanjing tidak bisa menahan diri untuk tidak mengangkat alisnya ketika dia melihat mereka berdua menjadi akrab. Kapan dia membuat janji dengan Putri Kesembilan untuk menunggang kuda? Putri Kesembilan yang menunggangi dan menembak telah tersembunyi di dalam hatinya, tetapi Chang An dapat mengetahuinya dengan begitu cepat.

Bahkan ada beberapa wanita yang setelah mendengarkan puisi ini merenungkan dengan seksama maknanya dan tidak bisa tidak memikirkan masa lalu mereka, mereka terharu dan diam-diam menyeka air mata mereka dengan saputangan.

"Jika cinta bertahan lama, bagaimana kita bisa tetap bersama siang dan malam? Kata-katanya sangat bagus." yang terbaik." Ucapnya sambil tercekat.

Melihat semua orang tergerak, Putri Kesembilan bertanya: "Hancur, untuk siapa kamu menulis puisi ini?"

Chang An sudah memikirkan pertanyaan ini ketika dia menulisnya.

Dia melirik Li Yanjing di sampingnya dan berkata secara terbuka: "Saya melihat pertunangan di Lan Mansion hari ini. Saya merasa iri di dalam hati. Saya tidak tahu kapan saya bisa menikah dengan saudara pangeran, jadi saya secara khusus menulis puisi ini untuk berikan kepada saudara pangeran.

" Ini sama saja dengan mengaku di depan umum. Keluarga gadis-gadis itu tersipu hanya dengan mendengarkannya. Mereka semua tahu bahwa itu menyatakan bahwa adat istiadat negara itu terbuka dan perempuan dapat mengungkapkan cinta mereka kepada laki-laki secara terbuka.

Penampilan Putri Xuanguo yang percaya diri dan murah hati kini tidak hanya membuat mereka merasa bahwa Chang An sedang keluar dari istana, mereka semua diam-diam iri padanya karena bisa mengungkapkan perasaannya sesuka hatinya tanpa dibatasi oleh aturan.

He Yun tergerak oleh puisi ini sekarang, dan ketika dia mendengar Chang An berbicara seperti ini, dia tidak bisa tidak melihat bolak-balik antara Li Yanjing dan Chang An. Dia tiba-tiba merasa bahwa mereka cukup cocok, meskipun dia mendengarnya sang putri adalah seorang kekasih. Seorang gadis kecil centil, tetapi dengan pikiran yang kuat, dia layak untuk Li Yanjing.