Prolog Cerita

1 0 0
                                    

Sila, Seorang anak yang tumbuh dalam bayang-bayang kekecewaan dan rasa sakit, Sila selalu membawa luka dari masa kecilnya. Ayah yang berselingkuh dan meninggalkan keluarganya, serta ibu tiri yang menganggapnya tidak berharga, membuat Sila tumbuh dengan perasaan hampa, merasa tidak pernah cukup baik.

Namun, di balik semua itu, tersimpan tekad kuat dalam dirinya. Cita-cita menjadi pengacara perceraian telah tertanam sejak lama, lahir dari keinginan untuk memperjuangkan keadilan bagi dirinya dan orang-orang seperti ibunya. Tapi, Sila tak sepenuhnya yakin apakah cita-cita itu murni berasal dari hati, atau sekadar dorongan untuk membalas dendam pada ayahnya.

Setiap kali hujan turun, ingatan akan pertengkaran orang tuanya menghantui Sila, membuatnya kembali merasakan perihnya ditinggalkan. Meskipun begitu, di hadapan orang lain, Sila selalu berusaha tampil kuat. Hanya dia yang tahu, betapa rapuhnya hatinya di balik senyum yang ditunjukkannya pada dunia.

Trauma masa kecil ini menuntunnya pada impian menjadi pengacara perceraian, bukan karena ambisi, tetapi karena dendam. Sila ingin membuktikan bahwa dirinya tidak selemah yang mereka pikirkan. Namun, benarkah itu impiannya?

Asteroid HarapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang