Jeno menarik tubuh Jaemin lalu ia menjatuhkannya ke kasur, jeno mulai menggerayangi tubuh jaemin sedangkan jaemin sudah menangis dan memberontak
"jenoo hiks berhenti! aku takut"
jeno abai dengan ucapan jaemin, ia terus meraba dan mengecupi tubuh jaemin dengan ganas
"diam jalang! nikmati saja"
Jeno menggigit puting jaemin yang berwarna pink, dan puting satunya ia cubit
"AKHH JENOO BERHENTIII"
Jaemin berteriak karena merasa perih pada putingnya, ia yakin saat ini putingnya pasti lecet karena gigitan JenoJaemin berusaha mendorong wajah Jeno dari dadanya namun kekuatan Jaemin tidak sebanding dengan milik Jaemin sehingga Jaemin pun perlahan mulai pasrah
"Kenapa tidak mendorongku lagi hm? mau dienakin ya? jawab dong lonte!"
Jeno menyeringai menatap Jaemin yang masih sesenggukan"hiks berhenti jeno... aku mohonn tolong jangan apa apa kan tubuhku"
Jaemin saat ini terlihat sangat mengenaskan dengan tubuh lemas yang penuh tanda merah akibat ulah jeno, rambut yang berantakan serta mata yang sembab akibat menangis"halahh tadi aja ngakunya lonte, sekarang nolak"
plak
Jeno menampar pipi Jaemin sampai sudut bibir jaemin mengeluarkan darah
Jaemin kembali menangis kencang, ia ingin pulang, ia tidak mau dikasari oleh jeno
"hiks ampunn jenoo.. aku hiks ingin pulangg"
Jaemin memegang tangan Jeno, ia mencoba untuk meredam amarah Jeno sehingga ia dapat diperbolehkan untuk pulangJeno menepis tangan Jaemin, ia membuka laci di sebelah kasur itu dan mengambil sebuah tali yang lumayan panjang
Tubuh Jaemin semakin bergetar karena melihat Jeno memegang tali itu dengan seringai an yang menakutkan
"jenoo kumohon hiks biarkan aku pulang... jangan sakiti aku jenoo hiks aku takut"
Pengelihatan Jaemin menjadi buram karena air matanya, ia mencoba untuk mengusap air matanya"nikmati semua yang aku lakukan Jaemin, ini pasti akan terasa enak. Jangan terburu buru pulang, kamu harus merasakan sesuatu yang nikmat dulu"
Jeno menarik kedua tangan Jaemin lalu ia mengikatnya dengan tali
Jaemin berusaha berontak namun usahanya sia sia sebab tangannya sudah terikat kencang"hiks hiks lepass jeno ini sakitt"
Jaemin merasakan pergelangan tangannya sakit dan memerah karena ikatan Jeno yang begitu kencang"tahan sayang, sebentar lagi kamu akan lupa dengan rasa sakit itu"
jeno mengelus pipi Jaemin, ia tersenyum lebar namun di mata Jaemin itu terlihat sangat menakutkanJeno mulai mengangkangkan kaki Jaemin dengan lebar, ia mendekatkan wajahnya pada memek Jaemin
Jeno mulai menjilat dan mengecup memek Jaemin perlahan, membuat tubuh Jaemin sedikit bergetar
"akhh jenoo menjauh dari situhh"
Jaemin berusaha merapatkan kakinya, namun jeno menahan kedua kaki itu dengan tangannya"banyak gerak lu lonte! dari tadi gua baikin ngelunjak lu! diem!"
Jeno sudah tidak tahan lagi dengan penolakan Jaemin, ia pun meluapkan amarahnya pada JaeminTubuh Jaemin bergetar tak karuan, ia menangis sesenggukan tak berani melihat Jeno
Jeno langsung melepaskan cd miliknya, Jaemin semakin ketakutan ketika melihat kontol Jeno yang mengacung tegak
Jaemin berusaha memundurkan badannya namun apa boleh buat, kekuatan Jeno lebih besar dibandingkan miliknya
Jeno menarik pinggang ramping Jaemin, ia memposisikan kontolnya tepat di depan lubang memek Jaemin