0. Prolog

1 0 0
                                    

Hai semua
Author gak akan
Banyak pengumuman
Welcome yang baru mampir
Di cerita ini
Semoga kalian betah ya!!

Hai semuaAuthor gak akanBanyak pengumuman Welcome yang baru mampirDi cerita iniSemoga kalian betah ya!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy reading
~

Mungkin banyak yang mengira, di dunia ini penuh dengan kebahagiaan. Di banyaknya sela kebahagiaan gadis ini tak pernah di beri kesempatan berbahagia di hidupnya.

Ia hanya di beri kebencian, trauma dan kesedihan. Tak ada satu pun yang menatapnya bahagia, hanya tatapan kasihan dan benci yang ia terima.

"Na~na~na~na~na~na~naaa~"
Jembatan tinggi yang di bawah nya jurang ia duduk dengan santai sambil bernyanyi dengan air mata yang meluncur, ia meratapi nasibnya sambil melihat cahaya bulan yang terang.

Drt..drrt... <Ayah>

Ting.

<Kamu dimana? Cucian menumpuk>

Apa itu yang di sebut bahagia, di cari saat di butuhkan.

"Ct, emang ya aku di telpon hanya karena butuh, andai aku jadi bulan, tidak bisa di gapai walau hanya di telpon"

Drrtt...

'DIMANA KAMU!!! ANAK DURHAKA YA KAMU!! SUDAH TAUH ADIK KAMU SAKIT, CUCIAN MENUMPUK!! MASIH BERANI KAMU TINGGALKAN RUMAH! KALAU KAMU BELUM PULANG SAMPAI BESOK LIAT SAJA APA YANG AYAH LAKUK-'

TIP.

Ia membunuh panggilan ayahnya, ia berbaring dan melihat bulan di atasnya sambil mengerjapkan matanya, netranya terus rabun karena menangis.

Ia bangkit dari baringnya dan bergegas pulang yang seperti ayahnya menyuruh nya. Di perjalanan ia terus melamun sambil melihat di luar kaca mobil taksi yang ia naiki.

Di depan pintu rumahnya, ia ragu membuka pintu tersebut, ia menghembuskan nafasnya dan bergegas masuk di rumahnya.

PRANG!!

"ANAK BAJINGAN!! kenapa dia belum pulang!!"

Ia mematung mencerna perkataan ayahnya, ia sangat ingin menangis mendengar perkataan ayahnya, ia perlahan masuk ke dapur pergi ke hadapan ayahnya walau ketakutan menyelimutinya.

Saat hendak ingin memasuki dapur, ayahnya keluar dengan wajah yang marah.

"ayah.. aku pulang"

Ayahnya yang menyadarinya kedatangan anaknya, dengan cepat mencekik leher nya dengan keras.

"S---sak-it y-ah"

"DASAR ANAK DURHAKA, BERANINYA KAMU PERGI DI RUMAH TANPA MENGURUS ADIKMU YANG SAKIT!!"

Bug..

"Aaaaa"

Bruk..

"Ingat perkataan ayah, jika kamu ulangi lagi kesalahan mu ayah bunuh kamu"

Damn.

Sekian prolognya
Mau lanjut di bab berikutnya??
Jangan lupa follow
Vote and komen ya

Kalau gitu aku pamit di bab berikutnya ya!!

See you next part
~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TANSYIRA SENA STELLARIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang