✓ Antara Kita

67 10 0
                                    

Chapter 4 : Antara Kita, Matthew Abbiyu?

Cast : All member Zerobaseone

____________________________________

"Iya kamu jangan khawatir sayang, Koko baik-baik aja di sini. Kamu juga hati-hati yah di London," ujar Steven sambil melambaikan tangannya di depan ponsel.

"Iya, kamu juga jangan lupa makan dan istirahat yang cukup. Karina tutup dulu yah bye sayang!"

"Bye Karina!"

Tuut

Pagi ini sang kekasih menghubunginya, mereka sudah hampir 5 bulan menjalani LDR, Karina di London dan dia di Jakarta. Gak banyak yang berubah hanya saja waktu mereka yang tidak sama membuat keduanya jarang saling menghubungi. Steven tidak mau Karina bergadang hanya untuk mengabari dirinya begitu juga dengan Karina.

Steven serta Karina yakin hubungan mereka akan baik-baik saja sampai mereka kembali dipertemukan maksudnya tidak LDR lagi. Steven memang kekasih Karina, tetapi pria itu juga sangat tertarik dengan atensi Antonio yang begitu menggemaskan di matanya.

Steven itu anak tunggal, dari dulu ia ingin sekali punya adik, dia jadi ingin mengayomi Antonio jika anak itu bertingkah imut atau manja. Steven juga mau Antonio manja dan dekat padanya bukan pada James saja. Ia sedikit cemburu haha padahal baru kenal.

"Kiraiin gue kak Stev jomblo, ternyata udah ada cemcemannya toh," celetuk Tara yang daritadi mendengar keduanya berbicara.

"Hahaha tapi hubungan jarak jauh, dia di London," jawab Steven membuat Tara manggut-manggut.

"Susah LDR mah, Matthew tuh gak sanggup kalau jadi lo kak. Gue pernah tuh pisah sama Matthew selama setahun karena tuh anak balik ke Kanada, eh ujung-ujung dia kabur dan bilang gak bisa hidup tanpa gue. Agak jijik sih dengarnya, " curhat Tara membuat Steven tertawa.

"Terus gimana akhirnya? Dia diizinkan tetap sama lo?" tanya Steven penasaran.

"Kayaknya iya sih, soalnya sampai sekarang tuh anak ngintilin gue mulu. Padahal gue biasa aja sih kalau gak ada dia, dianya aja yang lebay," jawab Tara sembari cemberut, gini gantian Steven yang mangut-mangut.

"Lo berarti buat dia Ta, kalian sahabatan sejak kecil kan? Dia udah terikat sama lo, kalau gue jadi dia mungkin gue bakal ngelakuin hal yang sama," kata Steven mengusap surai yang lebih muda.

"Ah lebay kak. Gue gak segitunya juga kok," elak Tara membuat Steven menghela nafasnya.

"Gue tanya, apa Matthew berarti buat lo?"

Hujan mengguyur kota Jakarta, Matthew mendongkak menatap rintikan hujan yang begitu deras. Ia baru saja pulang les dan berencana makan malam serta mengajak Tara untuk makan bersamanya. Tapi melihat cuaca yang tak mendukung Matthew akan mengurungkan niatnya.

Tara tidak suka keluar jika dingin, ia lebih memilih makan di rumah dengan penghangat ruangan serta selimut menutup tubuhnya. Matthew hapal betul kebiasaan sahabat tersayangnya itu. Mengingatnya saja sudah membuat Matthew tersenyum tipis.

"Lho kamu ada di sini juga? Mau pulang?" pertanyaan itu membuat Matthew menoleh, ada kak James yang sibuk membuka payungnya.

"Iya kak, tapi hujan."

Entah kebetulan atau bukan pria itu menyodorkan payung satunya pada Matthew.

"Ayo bareng, mumpung gue bawa dua payung!" ajak James dengan senyum lembutnya membuat Matthew mau tidak mau menurut.

"Kakak kok bisa di sini? Lagi nongkrong yah?" tanya Matthew dengan suara lantang, ia yakin suaranya direndam hujan.

"Hmm kakak gak sengaja liat kamu, ayo masuk mobil!" James menarik tangan Matthew agar masuk dalam mobilnya.

Zerobase to OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang