Bab 2

31 6 0
                                    


Bab 2

Di suatu pasar induk di bilangan Jakarta.

"Maaf Bu, ada yang bisa saya bantu? saya bisa bawain belanjaan Ibu" tawar seorang gadis, yang sepertinya kuli panggul di pasar itu.

"Oh, boleh, kebetulan saya butuh tenaga buat bawain belanjaan saya ke mobil" jawab si ibu dengan wajah sumringah. Karena orang yang di butuhkan datang dengan sendirinya.

Dengan sigap, gadis itu menaikan kardus yang berisi belanjaan ke pundaknya. Tangan kanannya menenteng kantong plastik yang juga penuh dengan barang belanjaan si ibu itu.

"Ibu duluan, biar saya ngikutin" ujar gadis itu.

Si ibu berjalan lebih dulu yang juga menenteng kantong plastik yang ukurannya lebih kecil di banding yang di bawa gadis yang berjalan di belakangnya.

"Makasih Tante" ucap gadis itu setelah menurunkan barang bawaannya dan mendapat imbalan dari si ibu.

"Lama amat sih mah? lagian ngapain sih mama belanja di tempat kaya ginian! kaya engga ada mall aja!" Gerutu gadis yang baru keluar dari dalam mobil.

Beby merangkul pundak adiknya lalu mengajaknya pergi tanpa berkata sepatah katapun kepada Katrina dan mamanya.

"Dia temen kakak?"

"Bukan lah, mana ada kakak temenan sama orang kaya" jawab Beby sambil terus merangkul pundak adiknya itu.

"Temen sekolah kak Beby?" keukeuh anak itu.

"Satu sekolah, beda kelas, ngga saling kenal juga" jawab Beby lagi sedikit penekanan.

Anak itu tak lagi bertanya, dia mengikuti langkah Beby di sebelahnya.

"Kita beli makan dulu" ajak Beby, yang hanya di jawab dengan anggukan kepala oleh anak itu.

TAKDIR itu rahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang