Dengan setengah kesadaran, Mata tertutup yang di tutupi sebuah kain Hitam, Tubuh yang terasa lengket oleh keringat yang mulai menetes di kemeja putihnya. Ardo tidak menyukai situasi dimana dia menjadi seseorang yang biasanya ia lakukan seperti ini. Namun, dengan berusaha tetap tenang, mencoba mengatur ulang fikirannya ketika Awal mula ini terjadi.
Dia hanya sedang berjalan jalan di sekitar Area kantornya, mencari udara segar di sore hari karena Permasalahan yang mulai muncul semenjak sebuah surat pertama berada di atas meja ruangannya. Di mulai dengan pasar saham yang tiba tiba anjlok, Perencanaan yang tiba tiba bocor pada perusahaan Saingan membuat mereka harus mengalami kekalahan.
Semuanya terasa tidak pernah sesuai dengan apa yang ia mau, Bahkan sekarang. dengan kedudukan dimana tidak akan ada yang berani menculiknya, tiba tiba ia merasakannya.
"Ardoku, Sudah bangun?."
Hawa Gelap langsung meruak di sekitarnya ketika suara Rendah dengan hawa keberadaan yang mencolok membuat Ardo langsung menegakkan tubuhnya, Reflek seorang Pria yang sudah mengalami bahaya berulang kali, membuat instingnya langsung bekerja tanpa ia pinta.
"Eh?khkhkh." Kekehan dengan membayangkan seorang pria yang berdiri di depannya menatapnya membuat Ardo lagi lagi hanya diam dengan tatapan datarnya, Ntah kenapa ia merasa sedang dalam bahaya sekarang.
"Jangan Takut Darling, Aku tidak akan menyakitimu." Ujarnya lagi dengan suara lebih berat dekat dengan telinganya membuat ia reflek menjauhkan tubuhnya yang terikat dengan berkeringat dingin, ntah kenapa dia mencium bau darah yang sangat menyengat.
"Apa yang Anda lakukan?. kenapa saya bisa di bawa ke sini?." Dia bertanya sesantai mungkin tanpa berniat menunjukkan ketakutannya.
Cukup lama pria yang ada di depannya diam, Hingga Ardo langsung meneguk air liurnya kasar dengan keringat dingin yang mulai mengucur keluar, hawanya kembali lebih dingin.
"Ardoku, Bukannya aku sudah mengirim surat Agar kamu bersiap siap hari ini?. Aku sudah bilang kalau aku akan menjemputmu." Ujarnya lagi.
Ardo semakin menegang, Dengan kesibukan yang akhir akhir ini datang membuat Ia melupakan tentang surat yang terus berdatangan itu.
"Siapa kamu?." ujarnya dengan menggertakkan giginya, mencoba menahan deburan kuat pada jantungnya.
Langkah kaki terdengar mendekat, bahkan sangat dekat sehingga ia bisa mencium Bau harum yang kuat dari tubuhnya, sangat berbeda dengan bau anyir yang tadi. tapi yang jelas, ini benar benar bau yang sangat memabukkan.
"sebenarnya Aku harus marah ketika kamu tidak membaca Surat surat cinta yang aku Kirimkan." Ujarnya dengan aktivitas mulai membuka kain penutup mata Ardo. "Namun berhubung kamu sudah di sini, aku bisa melupakannya. Toh, kita harus menikmati pertemuan yang sudah lama terputus ini." Lanjutnya lalu kemudian melangkah mundur.
Ardo mengerjapkan matanya, kelopak mata yang kebas karena ikatan yang lumayan kuat tadi membuat Ia harus sangat fokus untuk mengembalikan penglihatan terbaiknya. Ocehan ocehan singkat tadi pun tidak terlalu ia dengar karena terbuai dengan Bau harum yang masuk ke area penciumannya.
Perlahan namun Pasti, lalu membuka matanya. Seorang pria berjas Hitam, Rambut Kuning emas dengan Bola mata Abu abu, bulu mata tebal dengan Alis tebal dengan Pandangan mata tajam, hidung mancung dengan senyum lebar. dengan warna kulit yang berwana putih Bahkan saking putihnya, Pipinya sampai terlihat berwarna merah Muda dengan merentangkan Kedua tangannya ke arahnnya, sangat cantik.
Ardo lagi lagi menegang, Dia sangat mengenali Pria yang ada di depannya ini. "J-Jes?." Ujarnya Gugup yang mendapat Anggukan dari pria itu dengan semu merah muda dari wajahnya.
"Lama tidak berjumpa, Ardo-ku."
TIBA TIBA PUNYA IDE TENTANG MAFIA DAN STALKER PSYCOPATH!! wkwk .
KALAU RAME JIHAN LANJUT YAW.
JADI SEMUANYA TERGANTUNG KALIAN😚
HAPPY READING. MUAHH!

KAMU SEDANG MEMBACA
[BXB] DARK LOVE
FanfictionKehidupan di dunia Gelap dengan berbagai macam godaan manusiawi membuat Ardo Terkenal dengan sosok yang kejam dan tak takut apapun. Garis keturunan penjahat terkenal Semakin mendapat Nilai Tambah dari Kekejamannya. Bergonta Ganti wanita di setiap m...