WOL 15

245 45 7
                                    


BRAKKKK!!

Pintu utama dari rumah megah itu di buka dengan kasar sehingga pintunya terbanting. Dua remaja yang baru saja menyelesaikan makan malam bersama langsung terkejut dengan suara kerasnya

"apaan tuh?" tanya Dhea

Gita langsung mengecek ke ruang tamu di ikuti oleh Dhea di belakang. Keduanya langsung terkejut saat melihat bahwa itu adalah kelakuan sang ayah

"papa apaan sih!!" ucap Gita

Arif yang melihat Gita tanpa aba-aba langsung menjambak rambut panjangnya. Gita tentu langsung meringis kesakitan,Dhea hanya mencoba melepaskan sang kakak dari jambakan Arif

"kau yang melaporkan ke polisi!!" bentak Arif

"papa lepas!!" ucap Dhea berusaha melepaskan tangan Arif dari Gita

"Diamm!!!" Arif mendorong kencang Dhea hingga jatuh ke lantai

"iyaa aku yang laporin papa ke polisi!!kenapa!!" bentak Gita dengan menggebu-gebu. Matanya menatap tajam sang ayah

"ohhh mulai berani kamu sama saya" Arif langsung menyeret Gita ke dalam ruang kerjanya. Dengan Dhea yang terus memohon untuk melepaskan Gita

Namun apa daya kekuatan Arif jauh lebih besar daripada putri-putrinya. Dhea yang melihat Arif sudah mengurung diri dengan Gita tentu langsung lari ke atas kamar Muthe untuk menemui Eli. Dhea langsung membuka pintu kamar Muthe

"Dey apaan banget sih lo" ucap Eli yang masih menyuapi adiknya makan

"papa..papa mukul Kak Gita di bawah" ucap Dhea. Mereka tentu langsung kaget,Eli langsung berdiri hendak meninggalkan sang adik namun tangannya di tahan

"Dek,lo sama Dhea sebentar ya" bujuk Eli,namun hanya gelengan yang dia dapatkan

"kakak jangan pergi,aku takut" jawab Muthe

"kakak harus nolongin Gita bentar ya, setelah itu kakak bakalan balik kesini lagi okey" ucap Eli tapi Muthe malah mengeratkan genggamannya

"Dey lo sama Muthe disini gw kebawah, dan kunci pintu!" perintah Eli

"okey kak" jawab Dhea

Eli melepaskan genggaman Muthe dengan paksa lalu keluar kamar. Dhea langsung mengunci pintu kamar itu sesuai perintah kakaknya. Dia menuju ke arah Muthe memeluknya untuk memberi sebuah ketenangan.

Eli turun ke ruangan kantor milik ayahnya. Dari luar dia bisa mendengarkan pukulan dan suara Gita yang kesakitan.

JDDORRR JDDORRR

"Papa Bukak pa,jangan pukul Gita!!!" Eli terus menggedor-gedor kamar tersebut. Dari luar sendiri dia bisa mendengar suara Gita kesakitan

tidak ada respon yang di dapatkan,Eli langsung berlari menuju kamar salah satu Art disana terdapat beberapa kunci cadangan di rumah ini,dia mencari kunci cadangan untuk kantor ayahnya dan kembali untuk membukanya. Namun dilihat pintu ruangan itu juga baru saja terbuka dan menampakkan wajah ayahnya yang terlihat sangat emosi.

"Papa Pliss stop!!" Teriak Eli di depan sang papa

PLAKKK

Eli langsung berpaling setelah mendapatkan tamparan dari Arif.

"kalian semua memang bodoh!!"

"papa yang bodohh!!papah tega mukul anak-anaknya sendirian!!" teriak Eli di depan Arif

BUGHHH

Eli mendapatkan sebuah pukulan di bagian perutnya setelah mengucapkan hal tadi.

"memang anak nggak tahu diri"

WHEEL OF LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang