#2

8 1 2
                                    

     Setelah mereka lemas akibat kalah didalam mobile legend, tak disangka sebuah portal blackhole muncul didepan layar tv. "WHAT THE FU-" Belum juga selesai mengakhiri kalimatnya Blackhole itu langsung menyerap tubuh Edwin, Erah, Edam, dan Ekut kedalam blackhole.

     "Ang Ang Ang Ang Ang" suara gagak membangunkan mereka, Edam terbangun dengan tubuh yang sedikit lemas. Ia melihat sekeliling dan burung gagak berwarna putih dan beraura hitam di atas tangannya yang ada diatas rumput. Burung itu mematuk jari telunjuk Edam, "Aw! Hus hus!" Edam mengusir burung gagak itu lalu ia duduk sambil mencoba untuk menyadarkan dirinya.

     Setelah beberapa menit kemudian, teman-temannya mulai bangun satu persatu. Mereka kebingungan dengan apa yang terjadi. Semuanya hanya karena menunggu film dari CD yang diputar namun berakhir dengan pergi ke dunia lain yang asing. "What the hell? Where are we?" Ucap Edwin yang kebingungan sambil melihat sekelilingnya "Sok inggris lu, Win" ucap Erah.

     Setelah beberapa jam berdiskusi, mereka akhirnya memutuskan untuk mencari desa terdekat dan mencari makan untuk mereka.

Berkilo-kilo meter mereka lewati namun tak ada tanda-tanda kehidupan, hanya ada beberapa buah Berri, dan buah apel berwarna ungu yang ada dihutan. Mereka mengambil beberapa buah, kecuali Erah yang mengambil banyak hingga jaket merahnya menjadi tas untuk menampung semua buah-buahan yang ia petik.

     "Erah...Erah... Jangan ambil semua buahnya juga kali, tuh pohon sampe gundul tuh! Gegara lu bukan cuma ambil buahnya tapi juga daunnya!" Ucap Ekut yang sedang melihat Erah terus menghabiskan daun yang ada dipohon hingga rontok. "Barangkali ada emas nyangkut kan? Jadi gw rontokin semua daunnya deh" ucap Erah yang terus merontokkan dedaunan dan sesekali melemparkan buah yang ia dapat.

     Dan akhirnya Erah telah menggundulkan seperempat hutan yang mereka kunjungi, Ekut hanya bisa tepuk jidat dan menggeleng-gelengkan kepalanya karena ia tak tahu apa yang akan mereka lakukan dengan segunung buah apel pink yang Erah petik. Lalu Edam dan Edwin datang sambil membawa gerobak besar dengan kuda dan seorang pria yang mengikuti mereka dari belakang.

     Berbincang-bincang hingga beberapa jam berlalu dan ternyata Pria itu adalah Theo. Seorang pedagang yang melakukan jual beli, melihat banyak buah apel yang menumpuk jadi gunung. Theo membeli semua buah apel yang Erah petik dengan 5 karung berukuran sedang berisi koin emas dan tas untuk mereka berempat, ia juga menyisakan beberapa apel untuk mereka.

     Dan malam pun tiba. Mereka berempat masih berjalan entah kemana, mereka mendaki gunung, dan melewati pinggiran ngarai/jurang tanpa dasar. Tak heran jika banyak hewan buas yang mengincar mereka. "Eghhh.... Serem banget nih hutan..." Ucap Ekut sambil bersembunyi di belakang Edwin. "Aduh baterai hp aku mau lowbat lagi" ucap Edwin yang sedang menyinari jalan mereka dengan cahaya ponselnya. Mereka berempat kebingungan jika pencahayaan mereka hilang, apalagi hp Edam dan Erah yang tak bisa digunakan.

     3 jam berjalan akhirnya mereka menemukan rumah pohon yang sedikit bagus, akhirnya mereka segera kesana dan masuk untuk beristirahat. "Fyuhhh... akhirnya... Btw beneran Rah hp lu ilang?" Tanya Edwin, Erah hanya mengangguk dan menceritakan kepada semuanya kalau ponsel nya benar-benar hilang. Awalnya sebelum mereka di serap blackhole ke dunia aneh ini, Erah telah memasukkan ponsel merahnya kedalam kantong celananya yang memiliki kancing. Jadi mustahil jika jatuh, setelah menceritakan semuanya mereka berbaring diatas sebuah kasur putih panjang dan sedikit tipis didalam rumah pohon itu.

Disisi lain

     Ada sesosok makhluk berwarna putih menyala, ia adalah White Null. Sosok lain dari Null, ia tak memiliki wujud hanya warna putih dan aura positif yang terpancar darinya. Ia adalah sosok pendamping dari Edwin,  saat ini ia sedang mencari keberadaan Edwin karena didunia Personalage, tidak ada tanda-tanda keberadaan Edwin. Namun ia teringat kalau Edwin dan ketiga temannya sedang mencari Eria dan Adel yang menghilang. Ia akhirnya tahu kemana harus ia pergi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Quest VredeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang