BAB 3

743 55 5
                                        

skip di pagi hari jam 5 subuh di rumah greshan family terhadap sang bunda Shani yang sedang memasak sarapan bersama bi Inah ART di rumah nya yang sudah bekerja selama bertahun tahun ketika Shani dan gracio baru menikah

"bi ini tolong di bawa ke meja ya, soalnya saya mau bangunin suami sama anak-anak"ucap Shani

"iya bu"ucap bi Inah tersenyum lalu Shani pun naik menuju kamar nya dulu untuk membangun suaminya lalu anak' nya

"mas ayo bangun udh subuh ini sholat dulu"ucap Shani membangunkan sang suami sambil menggoyangkan bahu suaminya,dengan gampangnya cio pun membuka matanya bukan nya bangun cio malah menarik Shani lalu memeluk nya

"ih mas lepasin,bangun dulu sholat"ucap Shani mencoba melepaskan pelukan cio tapi kekuatan Shani tidak seberapa

"bentar bund gini dulu ya"ucap cio dengan mata yang terpejam, akhirnya Shani pun pasrah

beberapa menit pun berlalu

"udh ya mas peluknya aku mau bangunin anak' juga ntr mereka telat ke sekolah nya"ucap Shani cio pun melepaskan pelukannya dan bangun lalu mencium bibir Shani membuat Shani kesal

"morning kiss bund"ucap cio terkekeh

"yaudah sana mas mandi dulu trs sholat kalo udh turun sarapan ya aku mau bangunin anak' dulu"ucap Shani lalu keluar dari kamar nya dan menuju makan anak sulungnya nya(Chika)


tok tok

"kak udh bangun belum"tanya Shani sedikit berteriak sambil mengetuk pintu kamar Chika

"UDH BUNDA,INI BARU SELESAI SHOLAT"teriak Chika dari dalam kamar

"yaudah nanti turun sarapan ya bunda mau bangunin adik kamu dulu"ucap Shani lalu berjalan meninggalkan pintu kamar Chika dan beralih pada pintu kamar zean dan setelah itu ke kamar Tian

tok tok
"bang udh bangun belum"tanya Shani sambil mengetuk pintu kamar zean tetapi tidak ada jawaban dari pemilik kamar

"masih tidur ini kayaknya"ucap Shani lalu membuka kamar zean dan mendapati sang anak masih tertidur dengan lelap sambil menutup seluruh wajah dan badan nya menggunakan selimut membuat Shani tersenyum

"bang bangun udh subuh ini"ucap Shani sambil menggoyangkan bahu zean tetapi bukan nya terbangun zean malah semakin lelap tidur sambil memeluk guling nya membuat Shani sedikit kesal

"Abang bangun"ucap Shani lagi tapi zean tidak bereaksi apapun

"Abang bangun ga kalo ga bangun bunda bilangin Oma sama opa biar ga jadi ngirim motor kamu ke seni"ancam Shani membuat zean langsung membuka matanya dan Bagun "ini udh Bagun bunda"ucap zean cepat membuat Shani terkekeh

"yaudah sana mandi trs sholat kalo udh turun sarapan bunda mau bangunin Tian dulu"ucap Shani lalu ingin berjalan keluar tetapi sebelum itu..

"motor zean tetap di kirim kesini kan bund"tanya zean kepada Shani membuat Shani memikir sebentar

"Hem gimana ya"ucap Shani becanda

"ahh bunda motor zean tetap di kirim kesini kan?? pliss ya bunda"ucap zean memohon

"Iyya motor Abang tetap dikirim ke sini kok,yaudah sana cepatam mandi"ucap Shani lalu keluar dari kamar zean dan memuju kamar Tian



tok tok
"adek udh bangun belum"tanya Shani sambil mengetuk pintu kamar Tian tetapi tidak ada jawaban dari pemilik kamar itu Shani pun memanggil sekali lagi

"Tian udh bangun belum"panggil Shani tetapi tetap tidak ada jawaban,Shani pun langsung membuka pintu kamar milik Tian dan mendapati Tian sedang duduk dipinggir kasur sambil menunduk, Shani yang melihat itu pun heran ada apa dengan anak terkahir nya ini

my love brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang