06

177 36 6
                                    

Jendra berjalan ke kelas Tony, ingin menyampaikan kertas peringatan yang entah sudah berapa kali diberikan kepada Tony. Dari guru BK pastinya.

"loh Tony gak hadir?" Tanya jendra pada ketua kelas Tony, hanga balasan berupa gelengan yang jendra dapatkan.

lalu gadis itu menjawab "dia dari hari senin udah gak hadir kak, palingan bolos" jawabnya.

Jendra pun pergi dari kelas Tony sambil berfikir, apakah Tony gak apa apa? Atau dia kenapa apa? Apa dia beneran cuma bolos?

Akhirnya jendra kembali ke ruang BK dan menyampaikan kepada gurunya kalau Tony gak hadir hari ini.

Tentu saja sang guru langsung memutar bola matanya malas.

"Emangnya itu anak, kurang ajar, palingan sebentar lagi di do"

jendra meninggalkan ruang BK dan segera memasuki kelasnya, sedang ada pelajaran kimia, dan jujur jendra malas, dia memilih untuk bolos hari ini, dengan embel embel keperluan ekskul, iya dia Dispen.

Jendra pergi ke ruang osis lalu ke ruangannya, ruang ketua OSIS, ada beberapa adik kelas, yang awalnya berbaring lalu langsung kabur saat jendra datang, biasalah bolos juga.

Jendra hanya menggeleng, lalu segera duduk disana, memainkan handphone nya, sampai ada satu pesan dari nomor asing di aplikasi WhatsApp miliknya.

Jendra hanya menggeleng, lalu segera duduk disana, memainkan handphone nya, sampai ada satu pesan dari nomor asing di aplikasi WhatsApp miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tony... Sakit???

Awalnya jendra pikir Tony hanya sakit demam atau apa.

Tapi kenapa dia sampai dibawa ke singapura coba? Tidak mungkin kan kalau dia sakit demam sampai dibawa ke singapura?

Jendra mulai berfikir keras sekarang, Tony gak apa apa kan? Apakah penyakitnya parah? Ternyata overthinking nya diawal gak salah.

semoga Tony baik baik saja.

-

"Kan udah papi bilang, kamu gausah sekolah dulu dari kemarin, untuk kamu drop nya pas masih di komplek, coba pas disekolah? Mungkin sekarang papi udah di belgium, Tony"

Tony hanya bisa menutup telinga nya dengan bantal rumah sakit.

Lagi lagi Tony ke tempat ini tempatnya rutin cuci darah dulu saat masih smp kelas dua.

Padahal penyakit Tony sudahmembaik saat dirinya masuk SMA, tapi siapa sangka ini kembali hadir.

"Tony, kamu itu our lovely one, bagaimanapun kamu anak pertama mami, nurut ya sama papi? kamu dropout dulu ya dari sekolah?" Ucap sang mami sambil mengelus rambut Tony yang jelas langsung di tepis oleh Tony.

"Aku gamau mi, aku mau sekolah!"

"Mau sekolah atau mau ketemu cowo yang kamu tulis di diary itu?" Tanya sang papi, Tony langsung membulatkan kedua matanya.

"Papi? That's my privacy?!"

"Gabakalan ada privasi privasi kalau kamu membangkang kayak gini, pokoknya no school! Sampai kamu sembuh total"

Papi tony langsung keluar dari ruang inap Tony menyisakan Tony dan maminya.

"Dengerin papi ya sayang, Just this time, you'll meet him again later."

setelahnya yohan masuk menunjukan handphone nya kepada Tony, "sudah yohan izin kepada guru kakak Tonyie, kalau kakak Tonyie tidak masuk" sekolah!"

Tony menatap layar handphone yohan lalu membulatkan matanya lagi, Tony langsung merebut handphone yohan.

"LU KENAPA NGECHAT JENDRA ANJIR???"

"LAH?? KAN HARUS KONFIRMASI SAMA PACAR KAKAK DULU??"

"APASIH GAJELAS!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

who? - myungtae storiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang