Setibanya di rumah, Riku langsung membanting tubuhnya sehingga punggungnya pun membentur ke pintu kamar mandinya.
Jantungnya terasa hampir copot setelah kejadian yang tadi, oh ini sangatlah gila! Bukankah vampir hanyalah makhluk mitos? Namun bagaimana bisa makhluk itu dapat berkeliaran di kehidupan asli?
Apalagi dirinya hampir saja dijadikan sebagai mangsa dari sosok tersebut, bayangkan saja bagaimana jika Riku benar-benar akan dijadikan mangsa sehingga ia mati kehabisan darah?
Ugh ... Membayangkan hal itu sudah membuat bulu kuduknya berdiri dan semakin berdebar-debar. Suatu hal terlintas di pikirannya, mungkin mandi akan membuat pikirannya tenang dan rileks.
---
Setelah menghabiskan waktunya untuk mandi dan berganti pakaian, Riku pun merebahkan tubuhnya di atas kasur tercintanya, tiba-tiba terlintas rasa penasaran di dalam benaknya.
Riku masih memikirkan tentang makhluk mitos yang ia lihat di depan matanya. Kemudian dia berniat untuk mencari cerita bertemakan vampir di aplikasi wattpad miliknya.
Raut penuh keseriusan terlihat jelas pada wajah Riku, bahkan tidak sesekali Riku mengeluarkan berbagai reaksi.
"Oh my ... Vampirnya tampan sekali!'
"Awh digigit ...."
"Astagaa!!!"
Brak!
Saking sibuk membaca cerita tersebut, Riku sampai terkejut mendengar sebuah suara yang sepertinya menabrak jendelanya.
"Bagaimana bisa ada kelelawar yang menabrak jendela?" Gumam Riku, ia mencoba membuka jendela kamarnya kemudian secara perlahan meraih tubuh kelelawar itu dan memeriksanya apakah hewan itu masih hidup atau tidak.
Woof~
"AAAAAA!!!"
Riku langsung berteriak sekeras mungkin disaat seekor kelelawar yang berada pada telapak tangannya seketika berubah menjadi seorang pria tinggi berjubah hitam dan bertaring tajam kini sedang memeluk pinggannya posesif.
"K-kau lagi?!" Pekik Riku beserta dengan pelototannya.
Pria itu menyeringai tipis. "Aku telah berhasil mendapatkanmu ..." Ujarnya dengan suara rendah.
"T-tidak.... Lepas!!!" Riku memberontak di dalam pelukan, namun pria itu mengeratkan pelukannya sehingga tubuh mereka semakin menempel, bahkan wajah keduanya hampir tak memiliki jarak.
"Aku sudah bilang kau adalah milikku, dan kau tidak akan bisa lepas dariku," ujarnya beserta dengan kekehan beratnya.
Pria itu menaikan tangan sebelahnya ke area leher Riku, kemudian mengelusnya dengan lembut, sehingga Riku dibuatnya lemas dan tidak memberontak lagi.
Sembari menatap leher seputih susu nan mulus itu, pria itu tersenyum tipis dan menatapnya dengan tatapan penuh kelaparan. Perlahan ia mendekatkan wajahnya pada leher Riku, kemudian ia mengecupnya pelan dan mulai mengemut dan memberi jilatan pada area permukaan kulit Riku.
"Aghh ..." Lenguhan halus Riku keluar dari mulutnya ketika pria vampir itu berhasil menancapkan taringnya menembus kulit Riku.
Pria itu pun semakin semangat menghisap darah Riku yang menurutnya terasa begitu manis sehingga lidahnya begitu ketagihan untuk terus meminum darah milik laki-laki yang di dalam dekapannya.
Pandangan Riku mulai mengabur dan menggelap, secara perlahan kedua matanya nya tertutup dan tidak sadarkan diri.
Membuat pria itu yang menyadarinya segera menyudahi aktivitasnya, lantas ia tersenyum simpul ketika menatap wajah cantik Riku yang sedang pingsan.
Pria itu pun mengecup singkat luka bekas gigitannya, kemudian luka itu pun sembuh dalam sekejap.
Pria itu meletakkan Riku di atas kasur ya secara perlahan, dan kemudian membacakan mantra, lalu ia pun menatap Riku dengan tatapan lekatnya.
"Aku akan selalu bersamamu, aku tidak akan membiarkan siapapun berani membuatmu terluka, Riku ...."
Setelah mengucapkan kata itu, Sion pun langsung menghilang secara perlahan, meninggalkan Riku yang masih berbaring tenang di atas kasurnya.
Continue
Tidak ada kata², tapi tolong hargai effortku setelah begadang buat lanjutin ini dengan cara vote dan komen!