EP 7

104 14 1
                                    

!Peringatan!

Ep ini banyak mengandung kata kasar, jadi buat yang gak suka bisa skip aja yaa..




HATE ME?

"LO GILA RUK! Lo gak bisa dong kayak gini! Lo mikir gak sih?!" Asa mengguncang bahu Ruka.

"Hahaha.. Setelah apa yang dia lakuin ke gue? LO JUGA HARUS MIKIR SA!" Ruka kini menahan tangan asa yang ada di bahunya.

"Dan lo masih ngebelain dia? Bego tau gak!" Lanjutnya.

"Saa, sadar sa. Jangan karena dia sahabat kecil lo, kalau dia salah harus di bela gitu? Sadar" Kini Ahyeon melangkah maju dan mendekat ke arah Ruka dan Asa.

"Karena itu yeon! Karena dia sahabat gue dari kecil, gue tau sifat dia, gue tau perilaku dia!" Asa menajamkan matanya.

"Lagian belum tentu dia salah!" Suara asa mulai sedikit meninggi dengan tangan mengepal.

"PIKIR PAKE LOGIKA LO MAYASA! JANGAN BODOH!" Timpal Ruka.

"Gue emang bodoh lo tau? TAPI GUE GAK SE STUPID KALIAN SEMUA, LO UDAH KEHASUT ANJING" Asa tahu betul sifat Rora, ia bukan orang yang pendendam hingga membalaskan tindakan buruk.

"TAI BANGKE- LO SAMA AJA SA!" Ruka mencengkram tangan Asa sangat kuat. Gawat ruka telah hilang kendali, tapi hal itu tak ditakuti Asa.

"Kenapa? LO PADA JUGA SAHABATNYA KAN?! LO GAK KENAL APA SAMA DIA? LO GAK KENAL GIMANA RORA? BODOH KALAU DIA NGAGGEP KALIAN SAHABAT."

"DAN LO JUGA GAK TAHU PERASAAN GUEE SAA! GUE JUGA SAHABAT LO LO TAU? GUE JUGA TEMEN LO. TAPI KENAPA RORA YANG LO BELAIN?! GUE SAKIT HATI TAU GAK SAA!" Ruka semakin mencengkram tangan Asa dengan kuat. Asa merasakan sakit di lengannya itu.

"Dan gimana soal Rora? Apa dia gak sakit hati juga?" Ruka semakin menguatkan cengkramannya yang membuat gadis itu menampakkan ekspresi kesakitan.

"STOPP ANJING! LO PADA GOBLOK APA? TOLOL BANGET TAU GAK" Kini Rami berteriak menghentikan kekacauan itu. Memang mereka sudah menjadi pusat perhatian sendari awal.

"GUE Kecewa sama lo SA!" Ruka tak mendengarkan ucapan Rami yang menyuruhnya untuk berhenti.

"STOP PLISS" Ucap Pharita yang bingung diposisi ini, ia tak membenci rora karena memang tak ada bukti. Jujur saja sikap ruka sedikit berlebihan dan tak pikir panjang akan hal yang di lakukannya sekarang.

"Okey, Rora keluar kan? Gue bakal keluar juga dari BABYVILE!" Asa menghempaskan tangan Ruka agar tangannya bebas dari cengkeramannya. Dengan langkah panjang, asa pergi dari keributan itu.

Tapi ditengah langkahnya, Asa terhenti. Ia membalikkan badannya dan menatap teman-temannya.

"Oh ya satu lagi yang mau gue omongin, Gak Ada Sahabat Yang Nyakitin Sahabatnya Sendiri!" Ucap Asa penuh penekanan lalu pergi meninggalkan mereka.

Ruka melihat tangannya sendiri, apa yang telah ia perbuat tadi kepada Asa? Mencekramnya dengan kuat? Ia telah menyakitinya.

"Ruk apa yang lo lakuin barusan? Lo berlebihan tau gak" Rami tak menyangka bahwa BABYVILE kini hanya tersisa 5 orang, kedua member telah pergi begitu saja karena kesalah pahaman. Ia juga tak terlalu percaya dengan tuduhan Ruka kepada Rora.

"Jadi lo sekarang BELAIN MEREKA?!" Ruka menatap Rami dengan tajam.

"Gue gak belain siapa-siapa disini lo tau? Tapi tadi lo beneran berlebihan tau gak." Ucap Rami penuh penekanan karena tak terima denga nada tinggi ruka.

"Jujur, gue setuju sama Rami" Kini Pharita ikut berbicara.

"Kalian kenapa sih? Jelas-jelas Rora emang salah disini. Kenapa jadi salahin Ruka?" Bela Ahyeon  yang terdengar tak setuju atas ucapan Rami dan Pharita.

"Ada bukti?" Ucap Rami dengan santai. Tak ada yang menjawab pertanyaannya kan?

"Gue emang gak punya bukti, tapi gue punya otak" Jawab Ruka tiba-tiba.

"Sekarang lo berdua juga mau ikut Asa keluar karena Rora hah?" Tanya Ruka pada Rami dan Pharita.

"Kok lo ngomongnya gitu sih ruk?" Pharita tak menyangka ruka akan bilang seperti itu.

Tak ada jawaban dari Ruka, ia malah melangkahkan kakinya dan pergi dari tempat tersebut. Pikirannya sekarang telah penuh oleh kejadian tadi. Ia tak mau menambah rumit, ia juga tak mau kalau ada anggota BABYVILE yang pergi. Jadi dia memutuskan untuk pergi dari tempat itu, daripada ia tersulut emosi lagi.

Ruka memutuskan untuk berjalan menuju kelasnya. Banyak tatapan sinis yang ruka terima, tapi tentu ia mengabaikannya. Tidak penting.

Di saat memasuki kelas, tentu masih banyak yang menatap sinis kepada Ruka. Ruka berjalan menghampiri tempat duduknya untuk meletakkan tasnya.

'Ah sial' umpat ruka dalam hati.

Kini mejanya dipenuhi oleh coretan-coretan yang tak jelas. Ruka mengepalkan tangannya, mencoba meredakan emosinya agar tidak meledak saat ini juga.

"Siapa yang udah nulis ini!" Ucapnya dengan menahan emosi.

Tak ada jawaban.

Ruka menatap orang-orang yang kini tengah tersenyum seolah mengejeknya. Melihat itu, Ruka rasanya ingin menampar dan mencakar-cakar mukanya. Tapi kali ini, bukan waktu yang tepat.

Ruka mengambil tasnya dan pergi dari kelas tersebut. Keputusannya untuk ke kelas adalah kesalahan besar.



RAMI & PHARITA SIDE

"Ram, gue mau tanya deh sama lo" Ucap pharita kepada Rami.

Mereka kini berada di kursi yang berada di lorong. Mereka hanya berdua sekarang.

Ahyeon dan Chiquita pergi mengikuti Ruka yang entah kemana.

"Kenapa? Tanya tinggal tanya aja, kayak sama siapa aja lo phar" Jawab Rami yang sedikit penasaran dengan apa yang mau ditanyakan oleh pharita.

"Menurut lo, Rora beneran ngelakuin itu?" Pharita sebenarnya sedikit ragu bertanya seperti ini. Tapi, melihat Rami tadi yang tak ikut menyalahkan Rora. Mungkin kali ini ada yang sependapat dengan pikirannya sekarang.

"Enggak" Rami memalingkan wajahnya dari pharita. Ia memandangi langit yang begitu cerah.

"Selama gak ada bukti yang kuat, menurut gue Rora enggak ngelakuin itu." Lanjut Rami dengan sendu.

"Gue juga mikir gitu" Ucap Pharita yang ikut memandangi langit.

"Babyvile...." Pharita memelankan suaranya. Apa Babyvile sudah tak berarti bagi mereka? Mengapa mereka sangat mudah percaya.

"Ram, lo cinta kan sama BABYVILE? Lo mau pertahanin BABYVILE kan?" Kini ucapan Pharita membuat Rami menoleh kearahnya.

"Gue gak mungkin kalo gak cinta sama BABYVILE. Jelas, gue bakal pertahanin BABYVILE" Rami yakin dengan jawabannya. Tak mungkin jika ia membiarkan ini semua hancur begitu saja.

"Kita harus cari bukti" Rami mengagguk dengan tanda setuju dengan apa yang dikatakan Pharita.

"Sementara ini, kita harus pura-pura buat saling memusuhi dulu. Kita harus susun rencana" Saran Rami telah disetujui oleh pharita. Tentu mereka tak akan diam saja dengan apa yang telah terjadi.













#HATE ME?#

_

EP 7

Hii everyone.. lama ya? Sorry banget ya buat yang udah nunggu kelamaan, aku kemarin lagi break dulu sementara. Nanti kedepannya aku usahain buat update secepet mungkin ya hehe.

Jangan lupa vote and comment ♡

HATE ME? (BABYMONSTER OT7)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang