🐮 🐯
(🐯=Youn, bacanya Yoon)
Youn menggeliat di balik selimut yang menutupi tubuhnya sampai di bagian dada, tangan kanannya kini terangkat mengucek mata sedang tangan kiri sibuk meraba tempat tidur disebelahnya mencari seseorang namun yang dicarinya tak kunjung ketemu.
Ia pun membuka matanya memindai seluruh ruangan mencari seseorang yang kini telah menghilang.
Ekspresi panik jelas terlihat di wajahnya, namun seketika senyumannya kembali terbit ketika matanya menemukan seseorang yang duduk dibalik Piano didekat jendela yang dihiasi tirai putih nan tipis.
Di luar jendela kaca masih terlihat gelap menandakan malam belum berakhir mengapa orang itu terbangun meninggalkannya sendirian.
Youn menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang tidak memakai sehelai benang pun.
Matanya hanya tertuju pada seseorang yang duduk di balik piano sambil memainkan nada-nada indah menggunakan jari-jari yang sama yang telah memanjakan tubuhnya beberapa jam yang Lalu.
pria itu, rambut hitam legamnya jatuh menutupi sebagian wajahnya. Pria itu tampak polos tak memakai busana apapun untuk menutupi Kulitnya yang tampak putih dan bersih berpadu sempurna dengan otot-otot yang terlihat jelas di tubuhnya lengan, kekar dan perut berotot tampak kontras dalam cahaya yang redup.
Youn semakin mendekat kemudian bersandar di samping piano di depan pria itu, tangannya kini terulur mengusap wajah pria yang masih fokus pada tots piano, jarinya seperti menari menghasilkan nada-nada yang sangat indah.
"Hwan kenapa tidak tidur?"
Ucapan Youn kini menghentikan jari-jari yang sedang menari itu, nada-nada indah yang memenuhi seluruh ruangan kini telah berhenti yang tersisa hanyalah deru nafas keduanya.
Pria itu mengangkat wajahnya dan tersenyum melihat Youn, ia menarik tangan Youn di pipinya, menggenggamnya seakan tangan itu akan menghilang "kenapa terbangun sayang? Apakah bunyi piano membangunkan mu?".
Bukannya menjawab pria itu malah bertanya balik
Youn hanya menggeleng "aku terbangun dan kau tidak ada, aku sungguh takut kehilanganmu lagi". Ucap Youn menarik tangannya sambil berdiri menegakkan tubuhnya, selimut yang menutupi tubuhnya kini jatuh berantakan di bawah lantai.
Pria itu hanya tersenyum tanpa sepatah kata lalu menarik Youn kedalam pangkuannya. Kini dua Tubuh yang tak memakai sehelai kain itu dapat bersentuhan dengan bebas, menyalurkan kehangatan dari tubuh masing-masing.
"Aku tak akan meninggalkanmu Youn, aku ada disini dan akan selalu di sini. Aku hanya terbangun dan tak bisa tidur lagi jadi aku Ingin memainkan sedikit nada berharap itu bisa membuatku mengantuk dan bisa tidur lagi di sampingmu". Ucap pria itu sambil menatap mata orang yang kini berada di pangkuannya.
"Kenapa tidak membangunkan ku, akan ku buatkan kau teh herbal yang bisa membantumu tidur cepat"
"Tidak perlu sayang, aku sangat bahagia melihatmu tidur nyenyak".
"Kau selalu tahu bagaimana membuatku merasa istimewa," Youn tersenyum tipis, menatap pria itu dengan mata berbinar. "Aku sangat mencintaimu, Hwan."
"Aku juga mencintaimu, lebih dari yang kau kira," balas pria itu dengan suara penuh ketulusan.
"Kamu romantis sekali Hwan". Seru Youn sambil memeluk prianya dengan sangat erat
"Terimakasih sayang" pria itu memeluk Youn tak kalah erat.
Youn hanya tersenyum, dia kemudian melepaskan pelukannya menatap mata hazel pria itu lalu mengecup singkat bibirnya yang lembut.
Pria itu menerimanya dengan senang hati ia kemudian Merai tengkuknya dan menyatukan bibir mereka dengan nikmat.
Malam belum juga berakhir dan kegiatan panas akan segera dimulai. dentingan piano yang lembut berubah menjadi kehangatan dan cinta yang bersemi di antara mereka.
And.
Jangan lupa Vote.
Maaf kalau ceritanya membosankan
Maklum penulis amatir 🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
Hwanshi (Junghwan Yoshi)
Short StoryKumpulan cerita tentang junghwan dan Yoshi cerita ini hanya fiktif belaka tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan pribadi mereka. ini hanya imajinasi penulis berdasarkan moment mereka. ini juga adalah tulisan seorang amatir jadi jangan berekspe...