Dilema

89 14 6
                                    

Annyeong kakaknimJangan jadi pembaca gelap yaNgevote maupun komen ngak bayar kok eheheheheSelamat membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Annyeong kakaknim
Jangan jadi pembaca gelap ya
Ngevote maupun komen ngak bayar kok ehehehehe
Selamat membaca




Dalam waktu singkat grup mereka mampu di terima baik oleh orang orang dari berbagai kalangan bahkan dari negara luar yang menikmati musik serta penampilan mereka.

Pencapaian itu membuat mereka merasa sangat bahagia dan bangga.

Meski awalnya terasa berat karna memiliki sedikit penggemar ditambah pernah di bayar menggunakan beras.

Mereka menerima itu semua dengan perasaan senang.

Semua itu tidak luput dari kerja keras dan kerja sama mereka.

Meski terkadang ada saja kejadian di atas panggung yang membuat mereka terluka ataupun kelelahan.

Semuanya mencoba menjaga satu sama lain.

Namun ada yang mengganjal di hati Baekhyun yang merasa seseorang terlalu menjaga dirinya.

Baekhyun merasa itu sedikit berlebihan tapi apa itu hanya perasaanya saja.

"Baekhyunaa, Baekhyunaa"

Xiumin dan Chen saling pandang saat mencoba memanggil Baekhyun yang tampak melamun.

"Ya Byun Baekhyun!"

Baekhyun menutup kedua telinganya.

Tidakkah Kim Jongdae itu sadari bahwa suaranya adalah yang paling keras di antara mereka.

Kenapa pria itu dengan ngampang berteriak memanggil namanya.

"Ya! Kau tidak sopan pada Hyung mu"

Xiumin yang melihat Chen meringis kesakitan sambil memegang keningnya tertawa karna tingkah kedua adiknya itu.

"Hyung bagaimana tingkahnya bahkan lebih seperti bocah"

Meski bergumang Baekhyun dapat mendengar perkataan Chen.

"Apa kata mu?"

Baekhyun kembali bersiap memukul kening Chen namun pria itu sudah berlindung di balik tubuh Xiumin.

"Sudah sudah, kita kesini untuk latihan"

Xiumin mencoba melerai pertengkaran kedua adiknya itu.

"Kau tampak tidak fokus Baekhyunaa"

Baekhyun menggaruk kepalanya yang tidak gatal, merasa tidak enak karna sudah merepotkan Xiumin.

Dia meminta di ajari tapi malah tidak fokus.

"Mianhamnida Hyung"

Xiumin tersenyum mengelus kepala sang adik.

"Gwanchana, sekarang ayo fokus. Aku tidak mau Luhan kembali mengomel mengatakan bahwa aku tidak mau mengajarimu "

Real (2012)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang