POV.Salma
"Pagi om...".Paul tersenyum menyapa ayah Salma.
"Pagi,makasih udah mau datang.Om minta tolong bujukin Salma ya Powl.. siapa tau sama kamu dia mau di ajak keluar,om pamit".Ucap ayah Salma sambil menepuk pundak Paul, kemudian laki-laki itu pergi.
Seminggu lebih Salma tinggal di Jerman,tapi tidak sekalipun dia mau keluar,ayahnya sudah kehabisan akal untuk membujuk anak itu.Akhirnya laki-laki itu menelfon Paul,dia meminta bantuan pada orang yang paling dekat dengan putrinya.
Paul berjalan mengendap-endap,dia menghampiri Salma yang masih mengarahkan pandangannya ke luar jendela.Saat langkahnya semakin dekat...
"Gue tau Luh pasti disuruh kesini kan sama papa?".Ucapan Salma membuat laki-laki itu tersentak.Niat hati ingin memberi surprise pada Salma,malah dia yang dibuat kaget.Ada rasa kecewa dari raut wajahnya.
"Kok Luh tau sih?".Paul mengambil posisi disamping Salma,dia tidak perduli dengan sofa single yang Salma duduki.
"Iih!sempit Paul!!".Laki-laki itu hanya menampilkan deretan giginya yang memakai behel.
"Mau ngapain sih ke sini?!mau ngajak gue pulang?!sorry!gue masih betah disini!".Ketus Salma.
"Betah ngapain?!mikirin Rony sambil liatin bule lalu lalang?!".Ucap Paul tidak kalah ketus.
Salma memutar bola matanya malas, ocehan Paul membuat gadis itu melempar tatapannya lagi ke luar jendela.
"Luh beneran gak mau pulang,Sal?". Tanya Paul yang mulai menunjukan wajah seriusnya.
"Kenapa?!Luh disuruh dia?!".Salma menatap tajam pada laki-laki itu.
"Apaan!dia kerumah aja gue usir!".
"Kok Luh tega sih?!".Nada ketus Salma seketika berubah setelah mendengar jawaban Paul.
"Ki lih tigi sih?!tadi marah-marah!giliran gue usir cowoknya gak terima!mau Luh apa sih?!".Gadis itu mengulum bibirnya,melihat wajah kesal Paul.
"Terus Luh mau ngapain kesini?".
"Kemaren Novia kerumah,dia udah jelasin semua masalah Luh sama Rony.Luh cuma salah paham,Sal...".
"Salah paham apanya!orang jelas-jelas gue liat sendiri kok mereka mesra- mesraan ditempat umum".Salma mencebik,dia selalu dibuat kesal jika mengingat kejadian itu.
"Cewek yang jalan sama cowok Luh bukan selingkuhan Rony,apa lagi ceweknya.Tuh cewek adeknya Rony, Sal...".
"Bohong!".Sebenarnya ada perasaan lega dihati Salma,tapi dia berusaha agar tidak mudah percaya dengan apa Paul ucapkan.
"Sal,kan Luh tau sendiri...selama ini kerjaan anak itu cuma belajar,mana sempet dia deketin cewek?apa lagi sampe kepikiran buat selingkuh. Bukan nya dari dulu cewek yang berhasil deketin dia cuma Luh?".
Salma tidak menjawab pertanyaan Paul,yang ada dikepalanya saat ini hanya gambaran saat Rony sedang bermesraan dengan perempuan yang dia lihat di mall.
"Gue tau Luh punya trauma,Sal.Tapi, selama tiga tahun gue temenan sama Rony,gue tau banget gimana dia.Iya sih gue akui gue emang gak terlalu tau latar belakang dia,tapi yang gue tau dia emang punya adek cewek,gue sempet kok liat sekali,dan emang cantik".
"Dasar buaya!".Salma memutar bola matanya.
"Beneran Salma...kalo Luh gak percaya Luh bisa tanya sama temen- temen cowok yang lain,waktu itu Rahman juga pernah liat Rony nganterin adiknya sekolah"
Sebenarnya yang dikatakan Paul tidak ada yang salah,dan tentu saja sedikit mengurangi keresahan di hati nya.Tapi,lagi-lagi rasa kecewa itu lebih mendominasi hati Salma.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Pertama [End]
Teen FictionHayy genk... Kita ketemu sama cerita baru aja yah? kita bikin salmon era bucin fersi halunya lebih ugal-ugalan,tapi kali ini Salma yang mau gw bikin cegil🤭🫰🏻 Selamat membaca dan selamat berhalu ria💙😘 💙💙💙💙 Sebenarnya ini gw ambil dari pengal...