-o0o-
-o0o-
BAB 3
Begitu sampai di rumah Budhe, Zhei langsung merebahkan tubuhnya di kasur depan televisi. Kelelahan terasa menyelimuti tubuhnya, dan dia memilih untuk tidak mandi karena malam sudah terlalu larut. Di sebelahnya, Oliver sudah tertidur lelap, tampak kelelahan setelah perjalanan panjang.
Sementara itu, Zavi selesai mengantar Dyssa dan beberapa kerabat ke rumah nenek. Setelah memastikan semua orang sudah berada di tempat yang seharusnya, dia kembali ke kamarnya, mengganti pakaian dengan setelan yang lebih nyaman. Meski tubuhnya lelah, pikirannya tidak bisa berhenti memikirkan Zhei.
"Kenapa dia mengabaikanku?" Zavi bertanya-tanya dalam hati, perasaan cemas dan sedikit kecewa mulai mengusik. Namun, sebelum dia terlalu jauh tenggelam dalam pikirannya, nenek tiba-tiba menghampirinya, wajahnya sedikit bingung.
"Zhei kok nggak pulang ke sini? Biasanya kan dia tidur di rumah nenek kalau nginep," tanya nenek, nada suaranya menunjukkan kekhawatiran yang samar.
Zavi menatap nenek sejenak, mencoba menjawab dengan tenang, "Dia ke rumah Budhe, Nek. Katanya pengen istirahat di sana, mungkin lebih tenang."
Nenek mengangguk, meski raut wajahnya masih tampak sedikit heran. "Ya sudah, semoga istirahatnya nyenyak."
-o0o-
Pagi yang sejuk menyapa pegunungan, kabut tipis masih menggantung di udara. Mama Zavi selesai menjawab telepon dari ayah Zhei, suaranya terdengar sedikit cemas di ujung sana. "Zhei nggak bisa dihubungi, handphonenya mati. Ada di mana ya?" tanya ayah Zhei.
"Tenang, dia ada di rumah Budhe," jawab Mama Zavi sambil melirik ke luar jendela. Setelah menutup telepon, ia memanggil Zavi yang sedang duduk santai di ruang tamu.
"Zavi, kamu jemput Zhei ke rumah Budhe ya. Handphonenya nggak bisa dihubungi, ayahnya khawatir," ucap Mama Zavi.
Zavi mengangguk tanpa banyak bicara. Setelah menyelesaikan sarapan dengan cepat, dia segera bersiap, mengambil kunci motor, dan meluncur menuju rumah Budhe. Sepanjang perjalanan, pikirannya melayang-layang, teringat bagaimana Zhei mengabaikannya tadi malam.
Sesampainya di rumah Budhe, Zavi membuka pintu pelan-pelan, tak ingin mengganggu suasana. Di ruang depan, dia melihat Oliver sedang menonton televisi bersama Daniel, sepupu mereka. Suara kartun yang mengisi ruangan terdengar samar, sementara di kasur depan televisi, Zhei masih tertidur pulas, wajahnya terlihat tenang dalam lelap.
Zavi tersenyum tipis, merasa lega melihat mereka baik-baik saja. Dia memilih untuk duduk di sofa, tak jauh dari tempat Oliver dan Daniel. Sesekali matanya melirik ke arah Zhei yang masih terlelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unraveled Threads [ON GOING]
Teen FictionSeiring waktu berlalu, dunia di sekitar Zhei dan Zavi mulai berubah. Keluarga mereka, yang dulunya saling akrab, kini dipenuhi dengan ekspektasi dan tekanan dari masyarakat. Saat mereka memasuki usia remaja, perasaan yang terpendam antara mereka sem...