21. Kembali ke Mansion

530 109 14
                                    

Setelah seharian merenung di apartemennya, Jennie akhirnya memutuskan untuk pulang ke mansion. Ia tak mampu lagi menahan rasa rindu yang begitu menggebu. Jennie sengaja mengosongkan semua jadwal di rumah sakit dan kantor agar bisa menikmati waktu bersama keluarganya dengan tenang. Kebetulan, seluruh keluarga Kim sedang berkumpul di rumah. Jaejoong sudah kembali dari perusahaan, sementara anggota keluarga lainnya masih betah menginap di mansion.

Dengan mengendarai mobil Lamborghini Aventador kesayangannya, Jennie tiba di halaman mansion. Satpam mansion menyambut Jennie dengan hangat setelah dua tahun berlalu.

Namun, perhatian mereka segera tertuju ke pintu depan ketika mendengar dentuman sepatu heels yang menggema. Pintu mansion terbuka dari luar, dan seorang gadis cantik berambut panjang hitam melangkah mendekat. Rahang mereka serentak terjatuh. Penampilan Jennie sekarang sangat berbeda, membuat mereka pangling.

"Annyeonghaseyo" sapa Jennie sambil membungkukkan badan kepada semua orang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Annyeonghaseyo" sapa Jennie sambil membungkukkan badan kepada semua orang.

"Siapa yang suruh lo pulang?" ketus Jisoo.

"Mian, Unnie" cicit Jennie.

Tanpa aba-aba, Jennie mendekati kakaknya dan langsung memeluknya. Rasa marah di hati Jisoo seketika mencair, dan ia pun tak kuasa menahan air mata kerinduannya.

"Hiks, gue kangen, bodoh!" ucapnya sambil memukul punggung Jennie. Jennie tersenyum kecut di balik bahu kakaknya.

Setelah puas memeluk Jisoo, Jennie beralih pada Jaejoong. Ia mengambil tangan ayahnya lalu menciumnya. Anehnya, Jaejoong tidak menolak. Terakhir, Jennie melirik ke arah Jessica. Matanya selalu sayu setiap kali memandang sang ibu.

"Mommy, apa kabar?" tanyanya.

Namun, Jessica hanya membalas pertanyaannya dengan air mata. Selama ini, ia hanya bisa melihat Jennie di televisi, dan sekarang putrinya sudah ada di hadapannya. Dengan ragu, Jennie mendekat lalu memeluk tubuh mungil sang ibu. Jessica membalas pelukan itu dengan lebih erat.

"Mommy kangen banget sama kamu sayang" lirih Jessica dipelukan Jennie. Akhirnya setelah sekian lama ia dapat mencium lagi aroma tubuh putrinya.

"Gimana, udah sukses?" tanya Jisoo sekaligus menyindir. Jennie tersenyum menanggapinya.

"Seperti yang kalian lihat" jawab Jennie sambil melepaskan long coat-nya, menyisakan blazer hitam di tubuhnya.

Jennie mengedarkan pandangannya. Setelah dua tahun, mansion ini tampak tak banyak berubah. Bahkan, penghuninya semakin bertambah. Jennie tidak menyangka keluarga Jaejoong masih betah tinggal di sini. Apakah mereka tidak punya tempat tinggal lain?

Tiba-tiba si kembar Chaelisa datang membawa mainan masing-masing di tangan mereka. Mereka menatap Jennie cukup lama. Wajah Jennie terlihat familiar, tetapi entah mengapa terasa asing. Jennie pun terharu menyaksikan pertumbuhan si kembar yang dulu hanya bisa merangkak, kini telah berjalan dengan sempurna.

Trouble Maker Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang