6. Pasta La Vista

799 151 53
                                    

guys kok vote-nya gak nyentuh 80? pdhl aku udah semangat, sepertinya kalian emang gak mau cerita ini dilanjut yh😔😔😔 kalau ini sepi jg, aku updatenya kapan-kapan yea☺️🤏🏻🤏🏻🤏🏻 salah satu adegan disini terinspirasi dari Masha and the Bear






























Hari itu tanggal 2 Mei 2025, hari jadi pernikahan Haein dan Hyunwoo yang kelima. Ia memutuskan untuk menyiapkan sesuatu yang spesial bagi suaminya. Ia bangun pagi dengan semangat, yakin bahwa meski Hyunwoo tampak terburu-buru tadi pagi untuk berangkat kerja, momen ini tetap harus diperingati. Hyunwoo memang tidak sempat mengucapkan selamat anniversary, tapi Haein yakin, ia bisa membuat suaminya terkejut dengan sesuatu yang istimewa.

Tiba-tiba, sebuah ide muncul saat Haein melihat akun sosial media yang dipenuhi resep masakan. "Pasta! Aku akan membuat pasta," gumamnya penuh keyakinan. Meski Haein terkenal sebagai orang yang bahkan membuat telur ceplok saja sering gosong, ia tetap memutuskan bahwa pasta adalah menu yang pas untuk anniversary mereka.

Dengan penuh semangat, Haein mulai mengumpulkan bahan-bahan yang tersedia di dapur. Ia mengikuti resep dengan hati-hati—atau setidaknya, ia berusaha keras melakukannya. Namun, entah bagaimana, di tengah proses memasak, bumbu-bumbu tak lagi terasa masuk akal. Ia mencampurkan bahan-bahan secara sembarangan—entah saus tomat dengan saus tiram, atau mungkin keju dengan gula, juga bubuk kopi.

---

Ketika Hyunwoo pulang dari kantornya, rasa lelah membebani tubuhnya setelah seharian menangani kasus berat. Sesampainya di depan pintu apartemen, ia mendeteksi bau yang tidak sedap. Aroma tajam menyeruak dari dapur, membuatnya meringis.

Begitu pintu terbuka, Hyunwoo hampir jatuh terjengkang ketika tiba-tiba Haein melompat ke arahnya seperti koala yang tak sabar menanti cabang pohon.

"Haein-ah!" Hyunwoo berteriak sambil berusaha menahan keseimbangan, hampir saja terjatuh. "Jangan melompat-lompat seperti itu, kau bisa mengejutkan bayimu!"

Haein cemberut sambil elus-elus perutnya yang mulai terlihat membuncit. "Eomma buat Appa-mu marah. Kamu juga marah padaku?" tanyanya, berbicara pada bayinya dengan nada yang seolah menuntut pembelaan.

Hyunwoo hanya bisa menarik napas panjang. Pemandangan dapur yang berantakan, ditambah bau yang makin kuat, membuat rasa lelahnya bertambah. Dia melirik ke arah meja dapur dan melihat piring penuh pasta yang sepertinya... salah besar.

Hyunwoo mencoba menahan amarahnya, tapi aroma yang menyerang hidungnya benar-benar membuatnya nyaris kehilangan kendali. "Haein-ah, kau mencoba memasak? Lalu baunya seperti ini?"

Haein menunduk, wajahnya semakin memerah. Dia merengut, merasa suaminya tidak menghargai usaha yang ia lakukan. "Aku ingin merayakan anniversary kita, tapi kau malah marah."

Hyunwoo menatap dapur yang penuh piring kotor dan pasta yang tampak seperti percobaan kimia yang gagal. Dengan sabar, ia akhirnya merapikan dapur. Ia mengambil kantong plastik dan membuang pasta tersebut ke dalamnya, kemudian mencuci piring-piring kotor yang menumpuk di wastafel. Haein hanya menatap dengan tatapan penuh rasa bersalah, tapi Hyunwoo tetap diam.

Setelah selesai mencuci piring, Hyunwoo menghela napas dalam-dalam, lalu berkata, "Aku akan mandi dulu." Ia berlalu ke kamar mandi, berusaha menenangkan diri. Ketika Hyunwoo kembali masuk ke kamar, Haein masih duduk di tepi ranjang, menunduk sedih, merasa diabaikan.

"Kali ini, rajukanmu tidak berhasil, Haein-ah," kata Hyunwoo sambil menyiapkan laptopnya untuk mengerjakan proyek kantor yang tertunda.

Wajah Haein semakin muram. Ia merasa terabaikan, terlebih di hari yang seharusnya istimewa. Bibirnya mulai bergetar, tanda ia menahan tangis. “Aku mau keluar sebentar, membeli kopi. Kau mau menitip apa?”

⏳Queen of Missqueen | Kim Soohyun Kim JiwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang