15. sadar

335 38 31
                                    

HAPPY READING
TYPO BERTEBARAN DIMANA-MANA
Tandai YANG TYPO

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN 😁😁
MAU NYA SIH DI FOLLOW JUGA 😁😁😁

"kamu perempuan yang baik, kamu memiliki hati tulus dan lembut, kamu asik, kamu tangguh, dan selalu memberi yang terbaik untuk diri sendiri dan sekitar. Kau tahu?
Kamu lebih dari layak untuk menerima hal baik dalam hidup ini. kamu juga layak untuk menerima cinta yang sebaik dirimu. jadi, jangan merasa tidak berharga untuk apapun ya.
Karena kamu pantas untuk semua kebahagiaan."

_Nevandra Ricky Renald Nata_

.
.
.
.
.
.
.
.

Mengenang masa lalu yang pahit itu begitu sakit, jika masa lalu nya indah pasti akan mau balik kesana. Tapi jika masa lalunya sakit? Bagaimana?

Seorang Pria dengan ketujuh anaknya, membesarkan semua anaknya sendiri tanpa ada sosok istri disamping nya, tidak mudah merawat anak sendiri apalagi ini anaknya ada tujuh.

Tapi Fachri tidak pernah mengeluh. Terbukti saat Nevandra lahir, disaat orang-orang dan sahabatnya menyuruh  untuk merelakan Nev pergi, menyuruh melepaskan Nev, Nev tidak akan hidup lebih dari lima tahun.

Tapi sekarang umur Nev sudah enam belas tahun, memang rencana Tuhan itu tiada yang tau, Fachri mempertahankan Nev karena kepercayaan atas kuasa Tuhan. Dan sekarang hasilnya Nev berhasil hidup sampai sekarang.

Disebelah kiri Fachri, seorang juga sedang melamun, memikirkan darimana datang kebencian ini, dulu ia sangat menyayangi adik bungsunya, tapi sekarang kenapa? Ia membenci nya?

"Daddy sama Jefan kompak banget ngelamun."

Lamunan keduanya sadar kala tiba-tiba seseorang muncul didepan keduanya.

"Kamu, Hesa ngagetin Daddy aja."

"Perasaan Hesa gak ngagetin deh?"

"terserah, Daddy mau nyari makan Dulu." menolehkan pandangan pada sang anak kelima. "Kamu mau ikut?"

"IK-ut Dong!" hampir saja Jefan berteriak, untung masih inget jika dirinya berada dirumah sakit.

"Ayo. Hesa, jaga adikmu Yah?!"

"Hmm. Daddy sama Jefan pergi aja, biar Hesa yang jaga Nev."

Setelah Jefan dan sang Daddy pergi, Hesa melangkah mendekati ranjang sang Adik, mencium kening sang Adik. "Cepat bangun, Adik Abang."

Merasa ada pekerjaan akhirnya Hesa membuka laptop dirinya duduk dekat ranjang sang Adik bungsu.

Terlalu fokus pada laptop Hesa tidak menyadari jari Nev bergerak secara perlahan. Mata yang tadinya tertutup semua kini hampir terbuka.

"Eughh"

cahaya dari ruangan nya, menyipitkan mata. Kelopak Mata yang selama dua minggu ini tertutup rapat. Kini terbuka sempurna. "B-ang Hesa." dengan suara yang lirih. Nev memanggil sang Abang.

Hesa yang mendengar suara sang Adik bungsu reflek menatap Nev. Terkejut melihat sang Adik telah membuka matanya. Laptop yang dipegangnya hampir terjatuh. Beruntung berhasil Hesa tahan.

We are Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang