Part 1

3 1 0
                                    

5 tahun yang lalu,,,,

Dunia memang mudah berputar bukan. Tidak ada yang tau bagaimana kedepanya. Semua bisa berubah kapan saja tanpa mengenal waktu. Begitu juga dengan kehidupanku. Aku tidak pernah mengira ada dalam dunia yang begitu menyenangkan bagiku. Ini terjadi ketika begitu saja tanpa diminta. Aku Tiara Dwi Insani, hidup didalam keluarga yang sederhana. Sejak kecil aku sudah di tinggal ayah. Tuhan lebih menyayanginya sehingga ia dipanggil lebih awal. Aku memiliki seorang adik yang umurnya tidak jauh dariku. Hanya berselisih 2 tahun. Ibuku seorang penjahit, tak heran setelah kepergian ayah. Ibu menghidupi keluarga kecil ini dengan jerik payah dalam keahlianya sebagai seorang penjahit. Aku dan adiku adalah saksi bisu atas perjuangan ibu. Dunia kami ibu rangkul sehingga selalu bahagia. Waktu itu umurku baru menginjak 17 tahun. Aku masih duduk di bangku Sma kelas 12. Aku adalah gadis yang ceria. Terkadang orang rumah  sekali kali menyebutku Mentari dunia. Kata ibu  hangat, senyumanku.
Pagi menyapa dengan cahaya mentari yang membuat setiap orang bersemangat. Cahayanya, suasananya terlihat indah sebagai awal dari hari yang indah. Aku berseragam sekolah sedang meratapi cermin seraya merapihkan rambutku yang terurai. Setelah semuanya selesai,  aku berjalan menuju meja  makan untuk sarapan. Terlihat meja makan telah siap dengan roti diatas piring masing-masing. Tidak usah menanyakan jumlah. Karena  sudah pasti sesuai dengan jumlah penghuni rumah.
"Tia ayo sarapan" Ujar Ibu
"Iya bu" Jawabku.
Pagi itu teras begitu semangat. Entahlah, aku selalu berseri setiap akan memulai aktivitas. Selang 10 menit kemudian terdengar suara klakson motor di depan rumah. Siapa lagi jika bukan Andrea, yah dia kekasihku. Kita sudah menjalin kasih selama 1 tahun. Aku bisa kenal denganya bermulai dari ia yang datang sebagai murid baru. Selain itu  aku dan dia berada pada satu kelas yang sama. Tak heran jika akhirnya kita bisa dekat bahkan sampai ada suatu hubungan yang dianggap spesial.

Wajah manis dibalik helm hitam, Andrea. Ia tersenyum menatapku seraya menyodorkan helm berwarna biru kepadaku. Ia memakaikanya padaku.
"Selamat pagi nona Tiara, naiklah" Ucap Andrea.
"Apaan sih lebay banget deh kamu" Ujarku.
Andrea tertawa "sarapan pagi, yauda ayo nanti telat".
Terasa indah bukan pagiku telah disambut kekasihku. Dunia seolah berseri-seri melihat sepasang kekasih sedang dilanda asmara. Mengendari motor seraya menyusuri jalan raya. Itulah aku bersama Andrea yang sedang berbincang diatas motor. Cahaya sang surya membentangkan kehangatan bagj dunia yang di laluinya. Motor terus berjalan sampai akhirnya dekat dengan sekolah kami. Bel berbunyi  Andrea mengendarai motornya setengah mengebut agar tidak tertinggal karena gerbang akan segera di tutup. Dan benar saja, ketika sampai gerbang baru saja di tutup.
"pak ayolah telat beberapa detik aja" Sesalku
"Gak bisa kalian tetep aja telat faham. Sudah, mending balik lagi saja sana" Gerutu pak Satpam.
Tak banyak bicara, Andrea menyelipkan uang pecahan seratus ribu ke saku baju satpam.
"Sudahlah Pak, nih lumayan."

Tanpa basa basi gerbang itu Andrea buka hingga selebar motormya kemudian masuk ke dalam. Melihat kelakuan Andrea Pak satpam geleng-geleng kepala. Tapi terlihat dari raut wajahnya ia senang karena dapat sogokan.

Hai teman-teman terimakasih sudah membaca cerita saya🥰🤗. Jangan lupa beri vote dan komen. Follow juga akun Wp ku @NanaMeena1. Maaf jika ceritanya masih belum baik. Saya masih belajar. Terimakasih. See you sampai ketemu di Part 2❤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 02, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang