🥀
“KEENAN!”
Satu orang, dan hanya satu satunya yang bisa menyebut nama itu.
“BALIKIN HP GUE!”
Semua orang sudah terbiasa, entah ada yang terganggu atau tidak. Dua orang yang tengah berlari menyusuri panjangnya lorong sekolah tak menggubris bagaimana respon atau pandangan yang diberikan orang lain. lagi pula mereka sama sama manusia, jika mereka tidak mencari perkara, maka mereka tak perlu dihiraukan.
“ZRA! CEPET! LAMBAT BANGET LO! LARI APA NGESOT TUH?”
Theo dengan sebuah ponsel di tangan kanannya, membalikkan pandangan hanya untuk melihat raut kesal gael yang tertinggal lumayan jauh darinya. Jangan salahkan, theo hanya lebih pandai berlari daripada gael.
“AKH! KEENAN BANGSAT!”
Memang benar kakinya berlari berusaha menyusul orang lain, tetapi mulutnya tak pernah berhenti guna menyumpahi theo yang tertawa penuh riang di depan. yah kejadian ini bermula dari dirinya yang asik bermain game online, hei orang harus tau jika game menduduki peringkat nomor satu dalam hidupnya. Nah theo yang merasa diabaikan, lantas merebut ponsel gael dan memulai ajang lomba lari dadakan tersebut.
“SINI ZRA! AMBIL NIH!”
Tawa theo semakin cerah, wajahnya yang tampan makin bersinar sebab tawa yang diciptakan. Membuat tak satu atau dua siswi yang melihat menjerit tertahan. Siapa theo? Dia adalah salah satu laki laki popular incaran semua siswi SMA galaksi.
Tawa dan langkah theo masih belum berhenti. Tidak sampai,Brak!
“bangsat! El lo liat liat dong kalo jalan! Basah kan baju gue”
Theo reflek menghentikan laju kakinya, menoleh ke arah belakang dan menemukan gael yang sudah bersimpuh bersama dua orang siswa yang berdiri di hadapannya. Penasaran dengan apa yang terjadi, theo pun mendekat.
“sorry can, gue ga sengaja. Ini gue ganti lo beli aja seragam yang baru ya?”
Melihat gael yang merogoh saku dan mengeluarkan beberapa lembar uang berwarna merah, membuat candra menghela nafas kesal. Hei, dia bukannya butuh uang itu. Jika dia mau bahkan sekolah ini bisa ia beli. Ia tidak kekurangan uang sama sekali hanya untuk membeli sehelai seragam baru. Namun yang dipermasalahkan di sini adalah harga dirinya yang serasa diinjak hanya karena tumpahan jus jeruk di baju.
“gue ga butuh uang lo ya sat!”
“terus lo mau apa?”
Gael yang memang sedang terburu buru, merasa tak punya waktu hanya untuk meladeni candra. Ini hanyalah sebuah rahasia umum, jika dua tuan muda ini memang tidak pernah akur. Ada saja permasalahan kecil yang akan menjadi besar. Entah apa lagi yang akan dibuat oleh dua manusia kelebihan harta ini.
Tanpa basa basi, candra meraih es teh yang dipegang oleh jingga dan menyiramkan isinya tepat ke arah gael yang tak sempat menghindar. Sensasi dingin yang menyengat jelas dirasakan oleh gael sebab tak ada lapisan lain dibalik kemeja seragam tipisnya. Oh semua penonton pun tau akan ada pertengkaran sebentar lagi.
“anjing! Candra! Apa maksud lo?!”
“nah sekarang impas kan? Lo ikutan basah”
Jingga yang posisinya juga terkejut tak sempat melakukan apa apa ketika dua orang di depannya memilih menerjang satu sama lain. pukulan dilayangkan bertubi tubi dari masing masing, baik candra ataupun gael tak ada yang ingin mengalah. Mereka berusaha mendominasi perkelahian yang disebabkan oleh hal sepele itu.
“eh anjir! Can! El! Kok malah berantem sih?!”
Berusaha untuk menarik salah satunya, jingga justru terhempas karena pukulan gael. Mendesis geram, jingga segera bangkit dan berjalan cepat menuju gael yang sekarang terlihat menduduki tubuh candra yang memberontak.
YOU ARE READING
Waktu untuk EzraTheo
Fanfiction"selalu berada di sisimu tidak menjamin bahwa kamu akan menjadi milikku"