𝐏𝐚𝐫𝐭 𝟏𝟓

347 32 3
                                    

Seungcheol duduk di cafetaria kantin sambil menyesap kopinya, jemarinya bergetar dan perasaannya bergemuruh. Ekspresi sedih Mingyu tadi benar-benar tak terlupakan, sarat dengan kesedihan hingga Seungcheol tidak berani mendekati lelaki itu dan memilih melarikan diri ke lantai bawah, menyesap kopi untuk menenangkan dirinya.

Ponselnya berbunyi, dan dia melihat nama Johnny di sana. Johnny. Seungcheol hampir-hampir melupakan Johnny, bukan karena perasaannya mulai pudar tetapi karena setelah insiden itu Johnny benar-benar menghilang dari kehidupannya, seolah-olah lelaki itu menghindari Seungcheol.

Hal itu membuat Seungcheol bertanya-tanya. Kenapa Johnny menghindarinya? Apakah karena lelaki itu marah kepadanya? Karena dia mengira setelah melihat Mingyu dan Seungcheol berciuman bahwa Mingyu dan Seungcheol menjalin hubungan cinta? Johnny sudah jelas-jelas menunjukkan ketidaksetujuannya akan hubungan Seungcheol dan Mingyu, lelaki itu memang menghormati dan mengagumi Mingyu dari permainan biolanya, tetapi Johnny mencemaskan reputasi Mingyu sebagai penghancur seseorang.

Seandainya saja Seungcheol bisa mengungkapkan kepada Johnny bahwa hubungannya dengan Mingyu hanyalah sandiwara, mungkin dia bisa menghilangkan kecemasan Johnny... Sayangnya dia tidak bisa melakukannya.

"Seungcheol?" Suara Johnny terdengar di sana, memanggil-manggil Seungcheol yang masih melamun dan membuat Seungcheol mengerjapkan kedua matanya.

"Iya Johnny? Kau dari mana mana saja? Rasanya sudah lama sekali kita tidak bicara." Seungcheol merindukan Johnny tentu saja.

Johnny berdehem, "Aku... Aku tidak mau mengganggumu dengan Mingyu, dia kan sedang dalam masa pemulihan. Lagipula aku sedang intens menghabiskan waktuku bersama Doyoung."

Doyoung. Hampir saja Seungcheol melupakan keberadaan pria itu. Terakhir, Johnny mengatakan bahwa dia sudah menyatakan cintanya kepada Doyoung dan Doyoung membalas perasaannya. Mereka berdua sekarang adalah sepasang kekasih. Doyoung yang memiliki Johnny. Seungcheol berusaha menekan perasaan pedih dalam suaranya.

"Aku mengerti Johnny."

"Hari ini Doyoung dan papanya kembali ke luar negeri." Johnny melanjutkan, "Aku akan mengantarkannya ke bandara."

Seungcheol mengerutkan keningnya, "Doyoung sudah akan pulang? Jadi kalian akan menjalin hubungan jarak jauh?"

Suara Johnny tampak sedih dan tidak yakin. "Kami akan mencoba Seungcheol, meskipun aku tidak tahu apakah itu akan berhasil atau tidak." Keraguan dalam suara Johnny tampak nyata, "Karena aku... Aku padamu..." suara Johnny menghilang, membuat Seungcheol mengerutkan keningnya semakin dalam.

"Kau kenapa Johnny?"

Hening sejenak, lalu Johnny berkata, "Tidak. Tidak ada apa-apa. Maafkan aku, mungkin aku hanya sedang bingung, kau tahu, aku sedih karena akan berpisah dengan Doyoung."

Seungcheol tersenyum lembut, "Aku mengerti perasaanmu, John."

"Kaulah yang paling mengerti." Ada senyum di suara Johnny, tetapi senyum itu menghilang ketika dia bertanya kepada Seungcheol, "Aku tadi ke rumahmu, kata mamamu, kau sudah berkemas dan akan tinggal di rumah Mingyu untuk sementara."

Seungcheol berdehem, merasa tidak enak karena dia tidak tahu ketidaksetujuan hubungan Seungcheol dengan Mingyu.

"Ya. Mingyu memintaku tinggal di sana, karena dia ingin melatihku secara intensif. Selain itu, aku merasa bersalah karena akulah dia terluka."

"Itu bukan sepenuhnya kesalahanmu Seungcheol, penyergap itulah yang bersalah melukai kalian." Suara Johnny tampak ragu, "Apakah kau mencintai Mingyu?"

"Apa?" Seungcheol terbelalak, tidak menyangka Johnny akan menanyakan pertanyaan itu.

Embrace The Chord (GyuCheol) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang