Klandestin | Asa X Rora [END]

04. Affection

¯ Klandestin ¯

  

    

   

Kini yang Rora lakukan adalah berguling-guling di kasurnya sambil memeluk ponsel. Kedua sudut bibirnya tak henti membentuk kurva yang mengarah ke atas.

"Asa," Ekspresi lembut Asa kembali mengisi kepalanya. Seolah-olah kini berada tepat dihadapannya.

Rora tak berbohong ketika menyatakan bahwa ia begitu menyukai Asa. Lebih dari itu, ia sudah tergila-gila dengan yang lebih tua. Entahlah, Asa seperti memiliki daya tarik tersendiri hingga membuatnya ingin selalu melihat presensi Asa di sekitarnya.

Membuka ruang obrolan dengan kontak milik Asa,

You

Selamat malam, Kak Asa |

Kenalin Aku Rora yang pinjem blazer kakak tadi |

Save ya kak, hehe |

Rora langsung melempar ponselnya setelah menekan tombol kirim. Menyembunyikan wajahnya di bantal dan menggigit kecil mencoba menyalurkan rasa saltingnya.

Kemudian ia turun dari kasur dan menyembunyikan diri. Menatap ponsel yang layarnya sudah mati, ia mengamati seolah-olah layar itu akan meledak apabila pandangannya teralih sedikit saja.

Hingga sepuluh menit berlalu, dirinya masih setia menatap ponsel yang masih belum menyala. Sesaat kemudian, layar ponselnya menyala sehingga membuat Rora melayangkan diri ke atas kasur dan segera membuka bubble chat dari Asa.

Kak Asa

| Oke

Rasanya Rora ingin menjerit sekuat tenaga. Dirinya bergantian menatap ponsel lalu menenggelamkan wajahnya ke pantas, kemudian memukul kasur dengan gemas.

Sekarang ia tengah berpikir topik apa yang bisa ia gunakan agar bisa berinteraksi lebih dengan pujaan hatinya ini, mumpung kontak Asa menunjukkan status Online. Hingga otaknya terpikirkan kejadian tadi siang,

You

Tangan kakak sudah diobati? |

Kali ini ia tak melempar ponselnya setelah menekan tombol kirim.

Tubuhnya beranjak dari kasur, kakinya berjalan mondar mandir menunggu ketika status online itu berganti menjadi mengetik.

Kak Asa

| Sudah tadi

You

Kalau sekarang? |

Kak Asa

| Belum

You

Kok Belum? |

Memang kakak ga mau cepat sembuh? |

Kak Asa

| Perih

| Gaada yang bantu ngobatin

Rora tergelak. Balasan Asa terdengar sedikit manja baginya.

Kak Asa