2

1.7K 221 39
                                    

Hanni menaruh piring berisi potongan buah diletakkan dimeja sebelah Samantha yang menyender dikepala ranjang dengan mata terpejam, dia menatap sendu sembari mengelus kepala Sam yang masih terdapat darah kering menempel disekitar kening.

"ga usah nangis." bibir bawahnya ia gigit, Sam natap Hanni dengan senyum tipis. "jangan nangis.. aku gapapa Han."

Tangis Hanni kembali pecah ketika Sam susah payah mengelus surai rambutnya dengan tangan penuh perbannya itu. Dirinya perlahan mendekat dan memeluk Sam dengan pelan bahkan untuk saat ini sekedar untuk menyentuh Sam aja dia masih takut karna memang tubuh kekasihnya itu penuh luka dan ada beberapa luka yang belum sepenuhnya kering.

"Sera pulang." Sera melempar asal tas sekolahnya lalu mendekati Sam dengan wajah khawatir, Sera menyentuh kening Sam lalu ke pipi. "kakak kenapa bisa gini?! kemaren kak Antha udah anget badannya.. ini kenapa dingin lagi?!"

Samantha terkikik, lucu memang ponakan kekasihnya ini. "gakpa-"

"gakpapa apanya!" Hanni merengut pas inget apa yang dilakuin Sam sampe ngedrop kek gini. Sera  jelas bingung, emang ni orang bikin ulah apalagi. "udah dibilang.. kamu tuh mulihin tenagamu dulu gausah banyak tingkah.."

"banyak tingkah?" Hanni ngangguk, nunjuk Sam, "dia mantau kamu sama Wina dengan tenaganya yang seuprit itu."

"pftt kamu tau bahasa seuprit itu darimana?"

"diem!" Sam langsung kicep.

"kakk Samanthaaa." rengek Sera goyangin pelan lengan Sam, "aku gapapaa.. aku bisa jaga diri, aku bisa jaga mumaa, kakak gausah sampe beginii kakak nolongin aku aja aku udah sangat berterimakasihh.. jangan maksain diri kakakk."

Samantha jelas ga bisa berkutik kalo Sera udah nangis begini, emang lemah dia sama bocil satu ini, jadi dia lebih milih diem dan ngelus rambut Sera sebagai permintaan maaf.

etss tapi apakah Samantha akan nurut? jelas tidakk, cuma biar cepet kelar aja nangisnya si Sera soalnya dia kek Hanni kalo dah nangis berhentinya lama yang ada ntar dia makin puyeng.

"Siren itu udah mulai bergerak.. hati-hati Sera.."

Sera terdiam sejenak kemudian mengangguk, ya dia tau alasan mereka sampai disini dan seperti ini karna ulah anak Ratu Siren. Sera juga tau Siren itu mengobrak-abrik Aphrodite's dengan bantuan siluman lainnya, bahkan penghuni Olympus sekarang tertidur lelap akibat ulah Dewa mimpi yang bekerja sama dengan Siren gila itu entah untuk alasan apa.

Alhasil wilayah seperti Aphrodite's, Athena's Poseidon'es dan wilayah lainnya sudah ditempati beberapa siluman seperti Medusa, Siren dan antek-anteknya. Semua keturunan atau penghuni yang tertangkap akan dipenjarakan atau diperbudak.

Yang Sera tau sebelum dia dibawa kabur disini Melati dan Mika tertangkap dengan keadaan babak belur sedangkan ibunya dan Ginan masih berusaha mempertahankan wilayahnya masing-masing yang berakhir Ginanpun tertangkap sedangkan ibunya entah sembunyi kemana.

Ya Sera sendiri ga tau ibunya itu emang beneran sembunyi atau bahkan mati. Tapi Sera yakin ibunya masih hidup karna kadang dia merasakan aura ibunya.

"aku masih gapaham.." alis Samantha tertaut, "kenapa?" Hanni meliriknya sekilas, "kenapa dia sampe begitunya ke kamu?"

"dia siapa?"

"Siren gila itulah siapa lagi emang yang buat biang onar kek kamu babak belur gini."

Samantha mengerucutkan bibirnya pas Hanni ngatain dia biang onar, ya emang bener biang onar kok dan semua dewa dewi ngecap dia pun begitu,  "aku juga gatau."

Hanni natap kekasihnya itu penuh kecurigaan.
"dia mantanmu ya?"

"eh enak aja! aku gaada mantan!." Kepala Hanni digeplak pelan, mulutnya enteng bener ngucap begitu padahal dia sendiri juga tau kalo putri Hermes itu kegilaan sama dia. ''keknya tapi pernah ribut deh dulu."

Find The EndingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang