ayah

14.5K 477 5
                                    

Johnhyuck, boypussy, adult

Cerita dewasa buat yang di bawah umur
bisa skip, jangan lupa kasi vote sama
komen.

Dont report!

Buat teni hal wajar kalau suaminya begitu
dekat dengan anak mereka meski haca;
anak mereka itu hanya anak angkat yang
di ambil dari panti asuhan.

Dia dengan sang suami; josep nggak bisa
memiliki keturunan karena masalahnya
ada di badan teni. Lima tahun sejak
mereka menikah nggak ada tanda-tanda
kalau teni hamil. Mereka mutusin buat
priksa kedokter dan kabar buruknya
teni mandul, untung lah sang suami
menerima keadaannya dan memilih untuk
mengadopsi anak dari salah satu penti
asuhan di kota mereka tinggal.

Saat pertama kali berkunjung di sana
dirinya dan josep langsung menjatuhkan
harapan pada sosok anak kecil laki-laki
yang memiliki badan gempal, wajahnya
bulat akibat kedua pipinya yang berisi,
rambutnya cukup panjang hingga menutup
dua bola matanya bulat dan berkilau.

Saat sang ibu panti memanggil anak itu
langsung mendongak dan menghentikan
acara bermainnya. Sosoknya begitu
menggemaskan, membuat teni dan josep
langsung jatuh cinta.

Mereka memutuskan mengambil haca
untuk di bawa pulang, menawarkan
kehangatan yang mungkin haca
harap-harapkan sejak dia di tỉnggalkan di
harap-harapkan sejak dia di tinggalkan di
panti asuhan saat masih balita.

Haca tumbuh dengan baik, anak kecil
yang dulu lebih sering diam sekarang jauh
lebih ceria.

Teni menatap putranya dengan
tatapan hangat, senang rasanya dia bisa
merawat dan membesarkan haci dengan
baik bersama suaminya.

"Sudah bercandanya, udah jam berapa
sekarang. Kalau kalian bercanda terus
yang ada haca malah telat pergi kesekolah."

Haca bukan lagi anak kecil berumur enam
tahun, sekarang usianya sudah menginjak
enam belas tahun dan tahun ini dia baru
saja masuk kesekolah menengah atas.

Josep yang tadi sibuk ngejahilin anaknya
langsung berhenti dan kembali menyantap
sarapan yang teni buatkan.

"Hari ini mas pulang telat, mungkin sekitar
jam 10 malam."

"Iya nggak apa tapi bisa mas jemput
haca dulu nggak nanti? Terus terus antar
kerumah." Kata teni sambil memasukan
dua centong nasi goreng kedalam
piringnya.

"Mas bisa jemput tapi kayanya haca biar
ikut mas aja kekantor soalnya nggak
sempet kalau harus nganter pulang, haca
nggak papa kan?." Haca mengangguk
di sela suapan nasinya, dia acungkan
jempolnya.

"Ngwak apa." Katanya dengan mulut yang
penuh bikin teni menggeleng.

"Yaudah kalau gitu, kalaian semangat.
Mama pasti bosen di rumah seharian
nunggunya."

Selesai dengan sarapan josep dan haca
segera pergi, josep mengantar haca
terlebih dahulu kesekolah sebelum dia
pergi kekantor, sudah jadi kegiatan rutin
baginya di setiap pagi.

"Ahhh~ ayahhhh!." Kedua paha haca
bergetar, celana seramnya sudah
tergeletak di jok belakang bersama
dalamannya.

Kedua kaki haca mengangkang di
tempatnya duduk dengan tangan sang
ayah yang sibuk mengocok memeknya
dengan gerakan acak. Sementara tangan
satunya josep sibuk dengan kemudi mobil.

HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang