Johnhyuck, boypussy, adult
Cerita dewasa buat yang di bawah umur
bisa skip, jangan lupa kasi vote sama
komen.Dont report!
"Ayahhh~ enghh itil haca aahhh geli ayah~"
Kedua paha haca mengangkang di atas kursi tempatnya duduk. Mereka sekarang ada di halaman belakang. Tadinya berniat bersantai di sini sambil menunggu teni memasak di dapur.
Tapi emangnya haca yang memeknya suka gatel waktu di deket ayahnya, dia malah godain josep dengan cara mengangkang dan ngusapin memeknya dari luar celana piyama pendek yang masih membalut badannya.
Josep yang ngeliat cuma bisa menyeringai dan menggantikan tangan haca buat ngusapin memek itu, yang awalnya cuma ngusap berakhir masuk kedalam celana haca. Tangan besar josep mengusak kasar memek haca, bikin sang anak kelojotan di atas kursi.
Josep nggak bisa cuma sekedar ngusak doang, jadi dia segera turun dari tempatnya duduk buat nempatin diri di depan selengkangan haca. Celana sama kancut haca josep lepas bikin memek cantik itu tersaji di depan josep.
"Sarapan pagi ayah hari ini spesial." Kata haca, suaranya mengalun manja. Kedua kakinya semakin di buka lebar. "Ayo ayah makan, makan memek haca yang rakussss!."
Jari jempol josep mengusap belahan memek haca, dari kelentit turun kelubang memek haca yang berkedut. Padahal udah sering josep rojok dengan kontolnya tapi ukuran lubang memek haca masih terlihat sama. Sempit kayak nggak pernah di bobol.
"Ayahhh~" haca gigit bibir bawahnya, badannya menggelinjang kecil karena geli sama sentuhan ayahnya.
"Iya?."
"Buruan mam memek haca."
Josep julurin lidahnya buat menjilat paha bagian dalam haca, tangannya nggak berhenti ngusapin memek anakya. Dia kecupi paha hasi dan beberapa di bikin tanda di sana. Bikin paha berkulit tan itu lebih gelap di beberapa titik karena ulah josep.
"Mau apa?." Tanya josep saat pinggul haca semakin maju, membuat jari josep menekan memeknya. Haca melenguh, memeknya berkedut dan lendir mulai menetes dari lubang kelaminnya.
"Ma-mau ayah mam memek haca, mau ayah kobelin, mau ayah entotin haca." Kedua tangan haca meremas toketnya sendiri, matanya menatap tepat di manik gelap sang ayah. "Entotin haca ayah, memek haca udah lama nggak ayah entotin."
"Nggak takut ada mama kamu di dapur? Mama bisa aja merogikin kita sekarang." Haca menggeleng, dia bawa tangannya buat mengusap wajah rupawan sang ayah. Jari-jari lentiknya mengusap pipi josep lalu berakhir di bibir.
"Nggak, kalau perlu haca mau mama liat kalau ayah lebih suka memek haca ketimbang mama. Ayah lebih keenakan ngentotin memek sempit haca daripada memek mama yang longgar."
Josep kembali menyeringai mendengar ucapan haca, darahnya berdesir dan bulu tubuhnya meremang karena ucapan haca. Josep dekatkan wajahnya pada memek haca lalu dia beri kecupan tepat di atas kelentit haca yang mencuat.
"Kamu paling pinter bikin ayah bernafsu." Josep tegakan badannya, berlutut tepat di depan haca. Posisi mereka begitu pas. Haca yang di duduk di atas kursi setinggi pinggul josep mempermudah kegiatan intim mereka terjadi.
Josep turunkan celana kolor yang dia kenakan, hari libur memang jadi hari paling santai buat mereka. Haca yang akan mandi saat siang hampir tiba begipun dengan josep, terkadang selalu mendapat omelan dari teni karena suami dan anaknya sama saja.
Kontol josep melompat keluar, begitu keras hingga kontol gagah itu melengkung menyentuh pusarnya. Haca yang melihatnya menjilat bibir. Dia raih kontol besar ayahnya buat di arahkan kememeknya, perlahan haca gesekan kontol berurat itu di tengah bibir memek gemuknya.