Namaku Eric, berumur 18 tahun. Aku sendiri memiliki perawakan cukup tampan dan tubuh yang tinggi. Selain itu, Aku baru saja lulus dari SMA surabaya. Kemudian aku diterima kuliah di bandung, dan semenjak itu, aku akhirnya pindah ke bandung, tinggal di rumah pamanku.
Di rumah pamanku itu sangatlah luas, ada kolam renang serta lainnya. Dan selain pamanku, di rumah itu juga ada bibiku yang sangat cantik dengan body sexy. Kemudian ada juga 2 orang pembantu yang sama-sama berkelamin cewek.
Kedua pembantu cewek tersebut, yang satu adalah janda berumur 27 tahun bernama Trisni. Meski dia janda, tapi tubuhnya tetap semlehoy, tak ada kendor-kendornya. Dan pembantu yang satu lagi lebih muda, baru berumur 18 tahun bernama Erni. Dia mempunyai kulit putih dan tubuh yang berisi, cukup menggoda di usianya.
Tapi entah mengapa, kedua pembantu itu terkesan memiliki tatapan yang berbeda kepadaku, seolah-olah mereka berdua menyukaiku.
Hingga akhirnya di kemudian hari, ketika kuliahku masih belum efektif. Aku bermalas-malasan di tempat tidurku, sambil main ponsel.
Tapi secara Tiba-tiba, terdengar ketukan pada pintu kamarku, lalu terdengar suara, "Mas Eric, apa sudah bangun?"
Suara itu ternyata adalah suara Trisni, si pembantu yang janda.
Aku yang masih bermalas-malasan di dalam kamar itu pun langsung menjawab dengan santai, "Ada apa, Trisni?"
"Ini Mas. Tadi paman dan bibimu pergi, dan mereka berdua menyuruhku membawakanmu susu anget dan makanan ringan kesukaanmu," balas Trisni dari balik pintu.
"kalau begitu langsung bawa masuk saja!" sahutku tanpa basa basi.
Kemudian pintu dibuka, dan terlihat Trisni masuk sambil tangannya membawa nampan yang di atasnya terdapat segelas susu panas dan pisang goreng. Lalu ketika dia sedang meletakkan susu dan pisang goreng di meja samping tempat tidurku, badannya agak membungkuk, sehingga akhirnya terlihat dengan jelas bongkahan pantatnya yang montok dengan pinggang yang cukup langsing ditutupi kain yang dipakainya.
Melihat pemandangan yang menarik itu, aku sedikit meneguk ludahku, lantaran terangsang akibat pantat semok yang kulihat ini.
'Montok banget ya pantatnya,' batinku. Kemudian aku dengan nekat memegang dan mengelus pantatnya Trisni.
Seketika itu, trisni terkejut dan dengan segera menghindar sambil berkata, "Iihh, ternyata mas Eric jail juga yaa!"
Melihat wajah Trisni yang masem-masem tanpa memperlihatkan ekspresi marah, aku pun merasa Trisni memberinya lampu hijau. Sebab hal tersebut, aku dengan cepat bangkit dari tempat tidur dan segera menangkap kedua tangannya Trisni.
"Aahh, Mas Eric! Apa yang ingin kamu lakukan? Di rumah ada Erni lho!" ucap Trisni, sedikit kaget.
Tapi tanpa memperdulikan ucapannya, aku dengan cepat menarik badannya Trisni ke arahku dan langsung nendekap tubuhnya. Setelah itu, aku mencium mesra bibirnya, sekalian memasukkan lidahku ke dalam mulutnya.
"Uhhm." Kemudian aku dengan segera ....
.
Cerita seks lengkap ada banyak di akun Karyakarsa milikku, cari nama akunku, Rwoman
Kalau ga pengen repot, bisa langsung salin link di bawah ini dan buka di web browser HP kalian.
https://karyakarsa.com/Rwoman
Sekarang cerita seks koleksiku juga tersedia di trakteer ya
https://trakteer.id/Faylata
Cek LINK di komentar atau BIO biar lebih gampang!!!