prologue

171 16 2
                                    

Happy Reading

Seorang pria berpakaian rapi dengan berbagai macam kertas di atas mejanya dibuat menghela napas dalam-dalam saat mendengar suara telfon masuk dari ponselnya.

Memutuskan untuk berhenti sejenak, pria tersebut melepas kacamatanya dan memijit keningnya pusing.

"Halo..." Suara Zhang Hao yang terdengar serak membuka pembicaraan.

"Hao-yaa~~" Suara ceria seorang wanita paruh baya terdengar dari seberang telepon.

"Kenapa Ma?..." Zhang Hao bertanya pelan, sedikit mengintip ke arah jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 7 malam.

"Kamu sudah pulang?"

"Belum, Hao masih di kantor" Zhang Hao kembali memijit keningnya, kepalanya terasa nyut-nyutan, mungkin akibat seharian Zhang Hao hanya diam duduk di depan komputer sejak pagi, yaa Zhang Hao hanya bangun dari tempatnya 2 kali, itupun untuk datang ke kamar mandi.

"Pulang ke rumah ya hari ini, adikmu sudah datang"

Zhang Hao yang mendengar ucapan sang Mama dibuat bingung, adik? Tapikan ia anak tunggal....

Ahhh.... Zhang Hao ingat.

"Hao? Kamu masih disana? Ke rumah ya setelah ini, Mama ingin memperkenalkanmu dengan adik barumu"

"Iya, Hao datang nanti"

"Beneran ya?! Mama tunggu, jangan lama-lama udah malam ini"

"Iyaa"

Bib!

Sambungan telfon terputus, Zhang Hao meregangkan otot-ototnya yang terasa sakit, memilih untuk melanjutkan pekerjaannya di rumah orang tuanya.

Setelah merapikan barang bawaannya Zhang Hao berjalan keluar dari ruangannya dengan langkah pelan, lehernya terasa sangat sakit.

Melirik kanan kirinya Zhang Hao masih bisa melihat beberapa karyawan di perusahaannya masih lembur entah sampai kapan.

Zhang Hao sih tidak peduli, toh ia tak ada memaksakan mereka untuk bekerja lembur jika memang pekerjaan mereka belum selesai.

Memilih untuk mampir sebentar ke sebuah caffe untuk memesan kopi, Zhang Hao menyetir mobil sambil sesekali menyesap ice americano yang ia beli.

Singkat cerita Zhang Hao sudah sampai di kediaman orang tuanya, setelah memarkir mobilnya di garasi, Zhang Hao buru-buru masuk ke dalam dan di sapa beberapa pembantu yang memang ia kenal.

Sesampainya di ruang tamu Zhang Hao hanya melihat Papanya yang duduk sambil menonton televisi yang menampilkan berita.

"Pa..." Panggil Zhang Hao pelan, sang Papa menoleh ke arah Zhang Hao sambil tersenyum dan mengarahkan putranya untuk duduk di sampingnya.

"Kamu baru pulang dari kantor?" Tanya Papa Zhang bingung saat beliau melihat penampilan putranya yang cukup berantakan, entah dimana jasnya, bahkan kemeja Zhang Hao sudah terlihat kusut mungkin karena keringat, dengan lengan digulung juga kacing kemeja yang sudah terlepas beberapa menampilkan kaos putih polos yang ia pakai.

"Iya..." Zhang Hao menjawab dengan nada berbisik, memilih untuk menyenderkan tubuhnya pada sofa melepaskan lelah di badannya.

"Jangan terlalu memaksakan untuk bekerja Hao, sayangi tubuhmu itu" Bukan sang Papa yang menjawab, melainkan Mamanya yang datang dari arah dapur dengan nampan berisikan beberapa gelas teh hangat.

"Iya" Zhang Hao menjawab dengan nada lelah, sambil menikmati teh buatan sang Mama.

"Tidak lupa makan kan kamu?" Tanya Mama Zhang.

Always ft. HaobinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang