empat

88 15 1
                                    

Happy Reading

Hari masih terlalu pagi bagi Zhang Hao untuk menjadi sepanik ini sekarang, padahal ia sudah sarapan dan sudah siap untuk berangkat ke perusahaannya.

Tapi ia baru sadar jika Hanbin tak ada di dapur, tak ikut sarapan, bahkan tak ada di kamar.

Sial! Ia lupa jika semalam orang tuanya berkata akan pergi, dan tidak ada yang menemani Hanbin semalam. Padahal sudah sebulan mereka tinggal bersama, tapi otak Zhang Hao masih sering lupa dengan keberadaan Hanbin.

Zhang Hao berhenti sejenak di samping rumah, napasnya putus-putus akibat berlarian keliling rumah.

"Hanbin kemana sih?...." Gumam Zhang Hao frustasi, disaat-saat seperti ini Zhang Hao sungguh kesal, kenapa rumahnya ini sangatlah besar?!

Setelah berhenti sejenak Zhang Hao kembali berjalan cepat ke tempat terakhir di daerah rumahnya yang belum dia datangi, kolam ikan di belakang rumah.

"Hanbin!" Teriak Zhang Hao memanggil, saat akhirnya ia melihat Hanbin sedang berjongkok di pinggir kolam memperhatikan berbagai ikan peliharaan Papanya.

Hanbin yang awalnya berjongkok langsung berdiri, dan tepat saat Hanbin berdiri tubuhnya dibuat oleng oleh pelukan Zhang Hao yang terlalu tiba-tiba, hanya sebentar karena Zhang Hao buru-buru melepaskan pelukan mereka dan memegangi kedua pundak Hanbin agar mereka saling bertatapan.

"Kamu kemana saja sih?....." Tanya Zhang Hao dengan napas yang belum tenang, juga dengan tatapan penuh selidik.

"Aku? Abin pergi melihat ikan setelah mengantarkan Mama dan Papa tadi...."

Zhang Hao yang semula panik dibuat menyerngit bingung mendengar ucapan Hanbin barusan.

"Tadi? Bukannya sudah dari semalam Papa dan Mama pergi?" Tanya Zhang Hao.

Hanbin memberikan gelengan pelan sebelum menjawab.

"Baru tadi pagi, sangat pagi, Mas belum bangun jadi hanya Abin yang tadi mengantar Mama, Papa ke depan rumah"

Bahu Zhang Hao yang tadinya terasa berat langsung turun, Zhang Hao merasa begitu lega, kekhawatiran yang menghantuinya tadi ternyata tak terjadi, Zhang Hao yang masih memegangi pundak Hanbin beralih kembali memeluk tubuhnya yang masih diam di hadapannya.

"Gini bentar boleh ya? Mas capek habis lari-lari nyariin kamu"

Hanbin tidak memberikan jawaban apapun namun ia membantu menepuk pelan punggung Zhang Hao yang sedang menetralkan napasnya.

Zhang Hao sungguh trauma dengan kejadian waktu lalu saat ia meninggalkan Hanbin sendirian malam-malam.

Sehingga di hari-hari selanjutnya Zhang Hao rutin mengintip ke kamar Hanbin setiap malam hanya untuk memastikan sang Mama bersama Hanbin dan anak itu tidak sendirian.

Tapi semalam ia kecolongan, akibat lembur ia sampai terlalu kelelahan hanya untuk mampir sebentar ke kamar Hanbin.

Setelah merasa lelahnya hilang Zhang Hao langsung membawa Hanbin masuk ke dalam rumah.

"Kenapa Papa dan Mama tidak jadi pergi semalam?" Tanya Zhang Hao disela perjalanan mereka masuk.

"Tidak tahu, tapi Mama hanya bilang jika perginya di tunda" Hanbin menjawab apa adanya.

Zhang Hao membawanya ke dapur.

"Sudah sarapan?" Tanya Zhang Hao lagi, dan kali ini sebuah gelengan dari Hanbin menjadi jawaban baginya.

Always ft. HaobinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang