Welkom bek to may story yang ngga masuk akal ini...
Hehehe maap yak jarang update, bukan ngga mau nerusin tpi lebih ke males ngetiknya
Sebenernya udh ada si konsep nya gimana, dari prolog sampe epilog tapi itu di otak.Udah ada tapi ngga tau gimana mau nulis rangkaian kalimatnya, kan anying ya akan
Yodah lah dri pda lama² mending kita langsung cuss ke ceritanya....Happy reading gais....
°•°•°•°•°•°
Setelah cairan infus itu habis, jaehyun di perbolehkan untuk pulang. Kebetulan juga jam sudah menunjukkan pukul 1 siang. Mau balik ke sekolahan juga kepalang nanggung. Motor jaehyun akan aman di sekolah karena akan ada satpam yang bergantian menjaga sekolahan tersebut selama 24 jam.
Dan barang² jaehyun... jaehyun pikir ia akan meminta taesan nanti untuk menyimpankan tas dengan isi 1 buku dan 1 bolpoin itu di dalam lokernya. Iya ia akan menghubinginya nanti.
Saat ini jaehyun sudah berada di dalam mobil sungho. Didalam jaehyun hanya diam. Mata indah tersebut tetap setia melihat deretan pohon yang berada di pinggir jalan.
Ia tidak tau apa yang harus dia lakukan didalam mobil gurunya ini, bermain voly ah tidak tidak itu sangat mustahil, atau berdiri di atas kursi dan berjoget joget ria...? Boleh juga, ia akan melakukan itu nanti kalau urat malunya sudah putus.
Sungho menyetir mobilnya dengan kecepatan normal, ia ingin mengajak anak muridnya itu mengobrol, tapi sungho tidak mempunyai topik yang pas untuk memulai obrolan itu.
10 menit telah mereka lewati, perjalanan kali ini terasa canggung.
"Apakah kamu sudah mulai membaik...?" Tanya sungho membuat jaehyun mengalihkan pandangannya dan menatap guru yang menjabat sebagai bk di sekolahnya ini.
"Umm, jae sudah tidak papa bapak" jawab jaehyun. Sungho menghela nafas lega.
"Maaf untuk tadi jaehyun, saya tidak tau kamu mempunyai trauma pada tempat yang gelap" sungho meminta maaf. Semua ini adalah salahnya, ia yang telah menyeret jaehyun ke gudang sekolah dengan embel embel membuat anak muridnya itu jera.
"Bapak ngga salah kok, kan bapak ngga tau, jae juga mau minta maaf, gara gara jae tadi berisik " jaehyun menundukkan kepalanya.
"Lupakan soal tadi, tapi saya harap kamu tidak mengulanginya lagi" jaehyun mengangguk ragu.
"Iya jeje janji ngga akan bolos lagi" walaupun jaehyun berkata demikian tapi Ia tak yakin bahwa janji yang baru saja terucap pada mulutnya tersebut ia lakukan.
Oh ayolah siapa si yang tidak jenuh pada pelajaran yang membosankan, terlebih lagi durasi pelajaran tersebut sangatlah lama. Oleh karena itu jaehyun memilih pergi kekantin dan membeli milidi tadi.
30 menit berlalu, perjalanan terasa lama karena sungho lebih memilih mengendarai mobilnya dengan pelan itu adalah satu dari alasan yang lain.
Mobil tersebut telah berhenti di depan rumah jaehyun. Jaehyun melepas sabuk pengamannya.
"Terimakasih bapak sudah mau menumpangi jeje, bapak mau mampir dulu...?" Tanya jaehyun sekadar basa basi.
"Sama sama, mungkin lain kali jaehyun, saya ada urusan setelah ini" jawab sungho, jaehyun hanya mengangguk dan bergerak keluar dari mobil sungho setelah memberi sungho dengan senyuman.
Yang sialnya senyuman itu sangat amat manis dan cantik menurut sungho. Kemana saja dia saat ini baru menyadari bahwa anak murid yang sudah menjadi langganan hukumannya mempunyai senyum semenawan ini.
"Sekali lagi terimakasih, hati hati di jalan bapak" jaehyun kembali berbicara lewat kaca mobil ya dibuka oleh sungho.
Sungho menganguk setelah itu ia pamit untuk pergi meninggalkan pekarangan rumah jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pak Guru [Myungnyangz]
Teen FictionMenjadi guru BK ternyata sememusingkan ini, tidak terpikir olehnya, ia akan menjadi langganan untuk menghukum muridnya yang super duper nakal ini. Hanya 1 siswa tpi menurutnya dia itu beban yang harus segera di hempaskan (kalau bisa) "Bersihkan kama...