bab delapan

537 78 3
                                    

Maaf kalo ceritanya gk nyambung dan banyak typo🙏🙏

Kini keluarga harlan sudah kumpul di meja makan, dan tumben sekali tidak ada drama dari si bocil

"Sini bunda suapin" Ucap shanju dan ingin mengambil alih piring makanan chika, karna belum habis sedangkan yg lainnya sudah selesai, tadi juga Shani sudah menawarkan diri untuk menyuapi chika tapi di tolak

"Tidak usah bunda aku bisa sendiri kok" Tolak chika dengan senyum ramah nya

"Ade kenapa sayang kok tumben" Ucap Jonathan lembut

Dan yg lainnya langsung menatap chika

"Tidak papa ayah aku kan sudah besar jadi harus mandiri" Ucap chika

Hal itu membuat hati sang bunda dan cici nya merasa sakit

"Sayang kok ngomong nya gitu sih, bunda masih mau adek ttp kecil ttp jadi anak kecil kesayangannya bunda ayah dan cici cici di sini" Ucal shanju yg kini berdiri dan menghampiri kursi chika

"Gk bisa dong bunda ya suatu saat juga Ade pasti bakal dewasa dan harus bisa mandiri" Jawab chika yg masih menyuapkan makanan suapan terakhirnya

"Adek bunda sedih loh, yakin alasannya cuma itu" Ucap shanju yg kini duduk di kursi yg awalnya Gracia duduki, dan gracia berdiri di belakang kursi chika

Lalu chika meletakan sendoknya dan menatap sang bunda yg masih setiap mengelus rambut panjang chika

"Ade cuma tidak mau membuat semuanya cape karna ngurusin Ade, kan semuanya juga punya kegiatan masing masing" Ucap chika yg membuat semunya tercengang

"Hey sayang kok ngomong gitu, kata siapa kita cape justru kamu obat nya di kala kita cape" ucap shani yg duduk di bangku sebelah chika

"Jadi kalian tidak cape kalo ngurusin adek" Ucap chika polos

"Nggak sama sekali sayang bunda malah seneng dan itu kan sudah tugas kita sebagai orang tua" Ucap Shanju yg sudah mengeluarkan air mata nya

"Bunda tidak usah nangis, aku cuma mau belajar tidak ketergantungan sama orang aja, tapi semua itu susah" Ucap chika dan mengulurkan tangannya untuk menghapus air mata shanju

"Ade kan udah besar bunda udah dewasa, udah mau 15 tahun kan ci" Ucap chika

"Iya adiknya cici sudah besar ini" Ucap Shani menangkup wajah chika

"Ini bayi nya ayah tau ci, masih kecil ini" Ucap Jonathan yg ikut mencubit pelan hidung mancung chika

"Iiihhhh sakit ayah" Rengek chika

Sedangkan Gracia yg berdiri di belakang chika hatinya menghangat lagi ketika melihat si bungsu sudah mode bocil lagi

"Tidak usah mandiri mandiri ya dek habiskan dan nikmati moment sekarang aja, cici gk mau kamu cepet dewasa tau" Ucap Shani mencolek hidung chika

"Ci ge kenapa diam aja" Ucap chika yg melihat Gracia di belakangnya cuma menyilangkan tangan di dada

"Hah apa?, cici belum peluk adik cici ini soalnya jadi tidak ada batrai" Ucap Gracia yg merentangkan tangan, dan chika pun dengan senang hati memeluk Gracia

"Bunda ikutan dong" Sanju

"Sini ayah cici" Ajak chika dan mereka pun sama sama menikmati pelukan hangat tu

Setelah selesai makan mereka menikmati malam dengan angin malam di teras rumah mereka, ayah Jo yg meminum teh hangatnya, Shani yg masih berkutat dengan laptop di pangkuannya, dan bunda shanju yg sedang memperhatikan chika dan Gracia yg sedang heboh membuka kembang api yang Jonathan beli

si bocil greshanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang