Prolog

44 6 2
                                    

“Lagi-lagi berita seperti ini,” ujar Ranu saat membuka koran pagi yang kebetulan tergeletak di meja.

“Memang apa yang kau harapkan dari negara yang pemerintahannya tidak jelas seperti ini?” sahut Aksa sembari meletakan buku catatannya dan merebut koran dari tangan Ranu.

Ranu tak menjawab, lelaki itu hanya tersenyum tipis dan berlalu begitu saja. Ranu memilih untuk melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda ketimbang menjawab pertanyaan Aksa yang sudah jelas jawabannya.

Karena bagi mereka, tidak ada yang bisa diharapkan dari sebuah negara tanpa demokrasi yang jelas. Hanya sebuah omong kosong belaka bila mereka menjanjikan kebijakan yang akan menguntungkan rakyat. Karena kenyataannya, demokrasi yang digembor-gemborkan hanya membuat rakyat semakin terkekang.



Halo, Rhainika disini~
Kali ini saya bawa cerita yang sedikit beda dari yang biasa saya tulis.
Untuk pertama kalinya saya menulis kisah Aksara yang bertema Demokrasi Politik.
Cerita ini diikutsertakan dalam event Cakra Writing Marathon Batch 07 oleh Cakra Media Publisher C_mediapublisher
Ayo, kita ikuti kisah Aksara dkk.
Selamat membaca~

Rhain
01/10/2024

AKSARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang