01. Bertemu Kembali

36 33 23
                                    

┈֧─ֹ─͟─֟֯─ֵ┈ ׅ 𔕪 ֹ ┈ֵ─֟֯─͟─ֹ─֧┈

haloo! ketemu lagi sama aku!

jangan lupa vote supaya aku semangat belajar! papaii!!

***

Happy Reading 🌷

***

Suara motor terdengar ramai di seantero SMA Sapta Dasa, atau kerap disingkat menjadi Sadasa. Mereka semua yang baru datang adalah anggota inti Regrion. Seperti biasa, sang legenda selalu datang terlambat. Mereka sampai di sekolah 2 menit sebelum gerbang di tutup.

Savero membuka helm full face-nya. Membuat gadis-gadis kegirangan karena melihat wajah tampan milik Savero. Padahal, bagi Savero jeritan mereka membuat telinganya terasa sakit.

Di sebelah kanan Savero ada Jeiro dan Petra yang asyik menggoda para siswi yang lewat. Hal itupun membuat Desta juga ikut tertawa melihat keduanya saat dicueki. 

“Masih, pagi! Jangan jadi buaya dulu,” ujar Brian. Cowok itu menyenderkan tubuhnya ke pohon mangga yang ada diparkiran.

“Tau, tuh! Masih pagi juga. Merusak Rabu cerahku, tau, nggak?!” kompor Desta. Petra melayangkan tatapan sinis pada Brian dan Desta.

“Elah! Kayak lo nggak pernah gini aja, Des!” jawab Jeiro.

Petra mengangguk setuju, “Liat, tuh! Si Pion diem mulu, nggak kayak kalian yang hobinya komentarin hidup orang! Padahal mah, akhlaknya juga gak jelas.” 

Pion hanya melirik sekilas, dia hanya tidak selera bicara. Bukan karena dia irit bicara! Karena, sebenarnya hari ini dia sariawan. Berbicara terlalu banyak bisa membuat bibir bawahnya terasa perih.

Kiw, kiw. Cukurukuk kuk geruu,” goda Jeiro pada adik tingkatnya yang baru saja lewat.

Vanka yang digoda langsung membuang muka jijik. “Nggak usah sok akrab! Kita nggak kenal!” ucap Vanka dengan sarkas.

Jeiro nyengir kuda, “Ya, udah. Kenalan dulu, dong. Biar saling sayang, eaaak!” yang lainnya langsung tertawa saat mendengar ucapan Jeiro.

“Najis! Orang terkenal kayak gue harus bersanding sama kadal astral kayak, lo? Amit-amit, deh!” jawab Vanka. Jeiro langsung bungkam seribu bahasa.

Vanka lalu melambaikan tangannya saat melihat seseorang yang sedari tadi ia cari. “KEAAAA! GUE DISINI!!” teriaknya, memanggil seseorang.

Perhatian Savero langsung mengikuti arah pandang Vanka. Mata Savero melotot tak percaya saat melihat gadis yang telah menolongnya dimalam hari itu. Hatinya berkata bahwa ia, sedikit bahagia.

Kea berjalan menghampiri Vanka. Hari ini adalah hari kedua ia berangkat sekolah setelah berpindah disini. Kea lalu bertos ria dengan Vanka. Hal itu tak luput dari pandangan Savero.

“Ini si anak pindahan, itu, ya?” tanya Desta kepada Vanka, dan gadis itu mengangguk.

Vanka lalu merangkul bahu Kea. “Ini sahabat gue dari kecil, yang balik ke Indonesia setelah sekian lama meninggalkan sahabat mungilnya ini sendirian.” ucap Vanka.

“Terlalu berlebihan itu nggak baik, Van.” jawab Kea.

Vanka menjulurkan lidahnya. “Biarin! Biarin satu sekolah tau kalo gue punya sahabat sekeren lo! Elah, lo beneran the best, deh, Kei!” Kea tersenyum mendengar ucapan Vanka.

SAVEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang