Bab 1

0 0 0
                                    

Namaku Syarifah putri Balqis..saat ini aku sekolah di SMA NEGERI I di kota bandung kelas 12. aku adalah anak tertua dari 3 bersaudara.aku pun hanya tinggal di sebuah rumah sederhana bersama dengan ibuku, yang saat ini bekerja jadi buruh cuci di rumah tetangga, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Kak Ifah ,ayu mau ikut ibu untuk bantu cuci pakaian di rumah sebelah ya? Kata ayu.
Jangan dek lebih baik kamu belajar sana biar KK dan ibu aja yang kerja..kata ayu.
Tapi kak ?kalo KK kerja terus belajar KK gimana kan ini udah malam ..

Ngak papa KK bisa belajar nanti.Ifah pun terus melanjutkan pekerjaan di luar sambil membersihkan kacang kedelai..

   Ya udah aku belajar dulu ya kak jangan lupa istirahat dan belajar karena bentar lagi ujian...kata ayu sambil berlalu masuk ke kamar.
Iya iya..kata ayu..
Ayu pun ke dapur untuk memasak kedelai jadi susu kedelai...

Alhamdulillah selesai juga tugas untuk acara bazar di sekolah besok, semoga susu kedelai ini habis dan uang bisa buat bantu ibu dan juga di tabung "kata ayu dalam hati.
Iya pun masuk ke dalam kamar untuk belajar..
          
      1 jam pun berlalu...
Sang ibu pun pulang dengan membawa makanan.
Assalamualaikum.. panggil ibu...
  Waalaikumsalam, Ifah pun bergegas keluar.
Ibu,ibu udah pulang kata Ifah sambil tersenyum.
Alhamdulillah nak pekerjaan ibu hari ini selesai...dan tadi ibu di berikan makanan oleh ibu RT.Kata sang ibu sambil berjalan menuju dapur.

Ifah pun segera mengambil dan memasukkannya ke dalam piring.
"Wah banyak sekali Bu makanan nya"kata Ifah dengan gembira.

Iya, tadi ada acara hajatan disana dan ibu kebagian makanannya.kata sang ibu sambil bersantai di kursi..
  Oh iya fah ini ada sedikit uang untuk membayar uang ujian akhir kamu.sang ibu pun memberikan uang tersebut..

Nggak usah Bu Ifah tadi udah bikin susu kedelai untuk Ifah jual di bazar sekolah..
Nanti bisa kok untuk bayar uang ujian,jadi uang itu ibu simpan aja,kata Ifah menolak.
Tapi nak,itu semua tabungan kamu untuk biaya kamu sekolah di turki nanti..kata ibu ragu.
   Ibu tenang aja Ifah bakal usahain kok untuk itu, Ifah yakin pasti akan banyak jalan untuk Ifah pergi kesana nanti nya.. sambil memeluk sang ibu.

Pokoknya Ifah mohon doanya agar Ifah bisa wujudkan mimpi Ifah untuk sekolah di turki..
Dan ibu pasti akan tersenyum ketika melihat anak perempuan mu ini bisa meraih impiannya dan insyaallah akan menjadi orang sukses di masa depan.
Kata Ifah dengan yakin.
Tapi nak?kamu nggak rindu dengan ayah?sang ibu bertanya.
Ifah hanya bisa terdiam...
Dan teringat saat sang ayah meninggalkan rumah dan pergi bersama wanita lain yang lebih kaya dan muda..
Saat sang ibu sedang sakit sakitan.
Ifah menatap dengan sedih dan kecewa.
    2 tahun berlalu sang ibu kembali sehat dan bisa beraktivitas kembali.
Ifah pun kembali aktif di sekolah dengan segudang prestasi.
Iya bekerja berjualan dan serta melukis.

Ifah tersadar dari lamunannya...
Ibu tenang saja Ifah akan buktikan pada ayh bahwa kita mampu untuk bangkit.
Dan Ifah bakal terus cari keberadaan ayah.kata Ifah dengan penuh keyakinan.

Iya pun memeluk sang ibu...
Ibu, apapun yang kita lalui baik itu cemoohan dari orang.. atau ejekan..
Itu pasti akan terbayar dengan prestasi yang telah Ifah raih...
Sang ibu pun mengangguk..

Terimakasih nak kamu tetap tegar ditengah semua ejekan orang bahwa seorang anak tukang buruh cuci tidak akan mampu untuk sekolah keluar negeri.
Ifah pun menggeleng...
Itu hanya menurut pandangan mereka.. kita hanya bisa mengambil sisi positifnya

Yaudah ibu istirahat ini sudah malam...
Makanan Ifah panasin dulu aja besok Ifah makan sama adik adik sebelum berangkat sekolah..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Berlabuh di Langit TurkiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang