Bayang-bayangmu

184 22 18
                                    

  Rony baru saja keluar dari pintu terminal kedatangan dibandara Juanda Surabaya.Seorang wanita paruh baya dengan pakaian casual dan kacamata hitam yang bertengger diatas hidungnya,terlihat melambai kan tangan menyambut kedatangan laki-laki itu.Rony menghampiri wanita itu dengan sedikit mengulas senyum diwajahnya.

"Tante apa kabar?".Tanya Rony setelah mencium tangan wanita itu.

"Alhamdulillah baik,kamu apa kabar?".

"Alhamdulillah baik juga tante,oh iya ini ada sedikit oleh-oleh dari bunda, katanya cuma bisa nitip salam sama ini".Rony menyerahkan paperbag yang sejak berangkat ia tenteng.

"Makasih ya?bunda mu suka repot- repot".Mereka mulai berjalan menuju parkiran.

"Pasti cape yah?habis pindahan langsung jalan kesini?".Tanya Sintya.

  Wanita itu sengaja membuka obrolan lebih dulu.Sebelumnya dia mendengar dari Ayunda,kalau anak laki-laki nya sangatlah pendiam.Rony lebih suka mendengar dari pada banyak bicara.Tapi,jika sudah mengenal dekat,apa lagi membuat laki-laki itu nyaman.Dia akan lebih cerewet dari lawan bicaranya

"Lumayan tante,jadi bisa jalan-jalan. Selama ini jalan-jalannya kan cuma pas ikut ayah pindah tugas".

"Kasian banget anak bujang tante". Sintya menepuk punggung Rony."Eh, panggil mama aja gak sih?,aku gak punya anak cowok loh,mau yah jadi anak lanang ku?".Tawar Sintya yang hanya dibalas seulas senyum dari laki-laki itu.

"Mau gak nih?".Tanya Sintya lagi,dia ingin memastikan.

  Walaupun terdengar seperti canda an tapi wanita itu sungguh-sungguh mengatakannya.Selama ini dia memang kesepian.Setelah ditinggal pergi suaminya,dia juga ditinggal anak semata wayangnya.

"Nanti tanya bunda sama ayah dulu ya tante?".Jawab Rony dengan wajah polosnya,Sintya pun terkekeh.

"Halah!mereka mah pasti seneng- seneng aja".Sintya mengibaskan tangannya."Kalo gak mau jadi anak tante ya jadi mantu tante aja deh,biar tante bisa besanan sama bunda mu".

Tawa Sintya terdengar nyaring.sampai laki-laki yang berjalan disebelahnya mengernyitkan dahi,Suara tawa ini?ah!jadi makin kangen,gumam Rony dalam hati.Sesampainya diparkiran mereka melanjutkan obrolan didalam mobil.

"Kamu bisa nyetir,Ron?".Tanya Sintya yang terdengar basa-basi.

"Bisa tante".

"Kapan-kapan kita jalan-jalan yah?. Nanti tante ajak ponakan tante yang tinggal dijakarta,biar kita bisa liburan bareng,kalo perlu keluarga kamu kita boyong ke Surabaya".Ucapan Sintya yang terdengar panjang hanya dijawab dengan senyuman dari laki-laki itu.

"Tante denger kamu dapet beasiswa dari universitas Airlangga yah?".Rony mengangguk lagi."Waah...keren kamu, terus kapan mulai pindah kesini nya?". Mobil Sintya baru saja keluar dari area parkiran bandara.

"Insyaallah minggu depan tante".

"Kalo adik kamu siapa namanya?maaf tante lupa".

"Nabila".

"Oh iya,kalo dia kelas berapa?".

"Baru mau masuk SMA".

"Wah...gak nyangka kalian udah pada gede-gede yah,bentar lagi kayak nya Ayunda sama Sony udah mau mantu". Sintya terkekeh.

"Kamu udah punya pacar belum,Ron?".

  Pertanyaan Sintya kali ini membuat Rony tersenyum canggung,tapi wanita itu tidak menyadarinya, mungkin karena dia sedang fokus dengan kemudinya.

"Udah tante".Jawab Rony ragu.

"Yaah...tante kira belum,padahal tante mau ngenalin kamu sama anak tante, dia cantik loh,Ron.Kalo sama kamu kayak nya cocok deh,tapi gak tau sih... Terakhir tante denger dia udah punya pacar,siapa yah nama nya?ah!tante lupa lagi namanya siapa...".

Cinta Pertama Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang