Bagian 3. Toko Buku

569 85 8
                                        

Haaaalllooooiooo gayyysss

Thankyou banget yang sudah vote, komen dan nunggu huhu
Sorry banget yaa baru bisa up lagi😭

Enjoy the story yes!

Happy reading!!!!!


.


.



.



"Haiii ra~" seseorang yang menyapanya itu langsung melingkarkan tangannya dileher rora.

Rora yang tahu siapa orang itu hanya tersenyum, "hai hyein" rora tersenyum dan menangkupkan kedua tangannya ke wajah hyein. Hyein merupakan teman sekelas sekaligus rekan satu tim di club sains.

"Hari ini wangi banget, bawa apa?" Pertanyaan rora membuat hyein memonyongkan bibirnya karena wajahnya masih di tahan rora "rora lepasin, tuh anak gabisa jawab kalau digituin" rora menoleh pada doyoung dan tersenyum kembali melihat wajah hyein saat ini.

"Ah kebiasaan emang si roro nih ya" hyein yang berhasil 'melepaskan' diri dari rora langsung bersembunyi dibelakang tubuh doyoung

"Dobby-ya, roro nya kasih tau jangan begitu. Roro kan nurutnya cuma sama dobby~" Hyein mendorong tubuh doyoung mendekat kearah rora, membuat doyoung hanya tertawa geli melihat tingkah mereka berdua.

"Udah ah, malu tau diliatin anak baru diluar" doyoung mencoba mengalihkan pembicaraan karena ia tahu jika sudah mulai banyak anak yang berkumpul dan memperhatikan mereka dari luar lab

"Ih hyein bawa apaaa, gua laperrr" saat rora mencoba berdiri dan ingin menarik hyein, doyoung langsung menatapnya dan menggeleng "jangan" ucap doyoung tanpa bersuara.

Melihat rora tunduk akan perintah doyoung membuat hyein tertawa, "hoho roro patuh sama dobby~" ledek hyein yang menyimpan tas bekalnya kedalam loker yang ada di lab. Padahal sebelumnya doyoung yang nurut akan perintah rora, tapi saat ini terbalik. Begitulah mereka, saling melengkapi.

*****

"Yaaa!! Aurora Lee!!!"

Rora hapal betul siapa yang sedang meneriaki namanya saat ini. Ia dan doyoung sedang berjalan menuju parkiran bersama.

"KIM DOYOUNG!!! Lo bener-bener keterlaluan ya!"

Doyoung langsung berbalik menghadap kesumber suara, dan rora tentu saja langsung berlindung dibelakang tubuh doyoung

"kenapa sih hyung?" Doyoung yang tahu alasan kaka kelasnya Jihoon teriak, hanya menanggapi santai

"Lo tahu maksud gua apa kan!? Kenapa bawa rora gitu aja!?" Jihoon kali ini sudah ada didepan doyoung diikuti ruka dan junghwan dibelakangnya.

"Ji udah ah gila lo teriak-teriak dilorong sekolah? Ketauan Mrs Lim mati kita" Ruka menarik tas jihoon, menahan agar ia tak semakin kelewatan terhadap doyoung

"Sorry hyung, bukan gua yang bawa rora. Tapi rora yang mau ikut" doyoung masih mencoba menanggapi jihoon dengan santai

"Lagian rora kan ketua club sains hyung, tanggung jawab dia lebih besar di club sains daripada di club lari" apa yang doyoung ucapkan adalah suatu hal yang betul. Tanggung jawab Rora jauh lebih besar di club sains

"Tapi kan gua butuh rora, sekolah ini butuh rora untuk kejuaraan musim ini" kali ini jihoon terdengar frustasi

"Gua gatau lagi siapa yang pantes kalau bukan rora, please?" Jihoon memegang kedua bahu doyoung dengan tatapan memohon. Rora yang mendengar itu semua mengintip dari belakang tubuh doyoung

"Hyung, itu bukan keputusan gua. Gua juga ga akan nahan ko kalau rora nya mau" doyoung menurunkan kedua tangan jihoon dari bahunya dan menggeser tubuhnya yang melindungi rora dari jihoon. Kini rora dan jihoon saling bertatapan.

DENIAL |RORASA|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang