2.

5 0 0
                                    

ting

" el , sekolah ga? gue lagi di ruang musik sambil ngerokok , sini dong samperin gue".

Aku membaca pesan masuk dari teman ku panggil saja Aby. Baru juga istirahat pertama udah ada aja tingkah nya.

Sambil jalan menuju kantin aku menjawab pesan nya , banyak adik kelas yang menyapa ku tapi aku hanya kenal sebagian aja. Sekolah ku ini memang dikenal memiliki senioritas yang ketat secara sekolah ku adalah SMA Negri favorit.

Setiap berpapasan dengan kakak kelas wajib memberi salam , adek kelas juga perlu memberi jalan setiap kali ada kakak kelas yang lewat dan masih banyak lagi.

Sebenarnya aku baru sampe di sekolah jam 8 pagi , jangan heran kenapa aku bisa lolos dari guru piket karena aku masuk lewat gerbang belakang untungnya aku akrab dengan semua orang-orang yang bekerja di sekolah ku. Bahkan aku masuk jam 11 pun masih bisa lolos selama tidak bertemu guru  piket.

Oh iya , sekolah ku memiliki dua kantin. Untuk adek kelas letak nya di dekat lapangan basket dan kakak kelas letak nya dekat dengan parkiran motor.

Seperti yang ku bilang jika sekolah ku ini senioritas nya sangat ketat maka untuk adek kelas mereka tidak diperbolehkan datang ke kantin kita, sedangkan kakak kelas mereka bebas mau jajan dimana saja.

Dan sekarang aku sedang berada di kantin dekat lapangan basket karena terlalu rame jadi aku hanya beli minuman dan sekalian aku membeli titipan Aby.

Banyak adek kelas dan beberapa teman angkatan ku tapi entah kenapa mata ku tiba-tiba tertuju ke satu cewe dengan rambut panjang nya yang melebihi pundak , kulit yang sawo matang dan hidung yang mancung.

Aku rasa dia adek kelas karena aku kenal beberapa yang ikut duduk disana.

Dia cantik dan manis?

Posisi ku yang berdiri cukup jauh dari nya membuat ku sulit melihat wajah nya dengan jelas dan sayang nya aku lupa bawa kacamata.

Aku akui dia cukup menarik walau aku hanya melihat sekilas.

" el , ini makanan nya udah jadi. Tumben kamu istirahat pertama jajan nya disini biasanya di kantin bawah." Ucap bu Idah.

" Iya , disana penuh jadi saya males kalo harus nunggu lama-lama." Aku langsung mengambil plastik yang berisi titipan Aby.

" Bu , bayar nanti ya? Janji bakal dibayar sekalian utang yang kemarin." Ucap ku sambil terkekeh , bu Idah yang sudah terbiasa dengan kelakuan ku sudah tidak merasa heran.

Aku langsung melangkah menuju ruang musik dan cewe yang aku lihat tadi kaya nya sudah pergi , ntahlah aku tidak begitu penasaran. Walau sekarang hubungan ku sedang break bukan berarti aku bisa deketin siapa pun kan?

Buset , nyengat banget nih bau rokok

" woi , udah gue bilang stop ngerokok di ruang musik anjir. Kecium banget bau nya walau lo ngerokok nya diruang belakang juga." Ucap ku sebal.

" ogah gue kalo harus di belakang kantin , bau sampah anjir." Iya sih sekarang belakang kantin engga tahu kenapa jadi banyak sampah tapi itu tempat favorit aku buat ngerokok atau bolos mapel terus juga bisa sekalian ngobrol sama orang-orang kantin.

Apa aku cerita aja ke Aby kalo tadi aku liat dekel cantik ya? Siapa tau dia kenal.

"by , lo mau tau sesuatu ga?"

" ga. "

"iya tadi waktu di kantin gue ada liat cewe cantik kayanya sih dekel karena si Zahra ikitan duduk disitu." beritahu ku pada Aby sambil menyalakan rokok.

" lo kan belom putus nyet masa udah cari yang baru sih." Jawab Aby.

" gue engga bilang mau cari yang baru , cuman kasih info doang sewot amat lo." jawab ku sebal , Aby hanya mengiyakan saja jawaban ku tanpa bertanya lebih lanjut.

Sebenarnya, alasan aku break sama mantan waktu itu karena hal sepele tapi malah merembet ke yang lain dan dia juga yang minta buat break.

Aku yang emang tipikal pasrah cuman bisa iya aja cuman masalahnya aku gatau kita break mau sampe kapan soalnya ini udah kehitung minggu kedua kita break.

Oh iya , mantan aku cewe dan itu kali pertama aku pacaran sama cewe dari yang sebelumnya hanya sekedar mengagumi cewe cantik.

Waktu itu aku engga berharap lebih kalo akhirnya dia minta putus juga.

" dia bilang besok mau ngobrol di kantin, feeling sih dia minta putus." Aby yang dengar ucapan ku ketawa katanya kenapa aku bisa ngerasa optimis.

Realistis aja sih lagian dari awal juga tuh orang kaya yang setengah hati kok mana belum selesai sama masa lalu nya lagi.

" mending kita cabut cuman nanti kita balik lagi kesini soalnya ada rapat angkatan." Tawar Aby yang mengajak ku bolos sekolah padahal aku aja baru datang.

" engga ah , baru juga datang masa udah bolos lagi." Tolak ku.

" salah lo kenapa juga baru masuk sama jam segini."

Ini semua karena marathon boku no hero academia salah satu anime favorit ku. Secinta itu aku sama karakter bakugou , todoroki juga deku.

" yauda sih , lagian gue juga lagi bokek gagara harus nombok." Ini semua karena Rio , kenapa harus aku yang ditunjuk jadi bendahara divisi sih kaya engga ada yang lain aja.

" gue traktir."

Beruntung banget punya temen pengertian kaya Aby , tahu aja kalo alasan aku gamau mabal memang karena bokek bukan karena takut ketinggalan pelajaran.

" oh , yauda kalo lo maksa gue jadi gabisa nolak soalnya."

" anjing engga ada juga yang maksa lo."

Mendengar Aby yang mengumpat, aku hanya tertawa.

Bentar aku kabarin dulu teman sebangku ku jika aku tidak akan masuk kelas sekalian tipsen.

Bentar aku kabarin dulu teman sebangku ku jika aku tidak akan masuk kelas sekalian tipsen

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

" kita keluar lewat gerbang depan atau belakang?" Tanya Aby.

"lewat depan aja lagian yang jaga juga guru ppl kok , santai gue deket sama mereka."


You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 10 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Awan dan lautWhere stories live. Discover now