Blows

840 20 0
                                    


dok dok dok* suara pintu kosku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

dok dok dok* suara pintu kosku

Aku yang sedang seru serunya bermain ps merasa terganggu

"Buka aja ga dikunciii...!!" Teriakku

*Dok dok dok* semakin keras suara ketukan di pintuku

"Ckk.. siapasii?!?!" kataku mem pause lalu berdiri menghampiri pintu

*Tok tok TOKK*

"IYAA... SABAR" teriakku kesal

*Cklekk kriett*
"Ya???.... Eh cayangg" kataku tak jadi marah ketika tau yang ada dibalik pintu adalah kathrina pacar cantikku yang sedang mengenakan seragam sma nya

*PLAAAKKKK* tangan kathrina menamparku tiba tiba

"Ehh apa yanggg" kataku kaget memegangi pipiku

"...." Atin hanya terdiam menatapku dalam

"Sayang?" Panggilku
Tiba tiba tangan atin mendorong tubuhku..

"Ehh apasih yangg" kataku kaget mnyeimbangkan badanku agar tak terjatuh

*Kreett jeglek* suara atin menutup pintu kosku

"Yangg.. aku mulai takut" kataku khawatir melihat matanya

Tetap tak menjawab.. atin menghampiriku kemudian tangannya memegangi kedua pipiku

"Tin?" Panggilku tak berdaya tak tau harus berbuat apa

*Hmmmmvchpp* tiba tiba wajah atin menyerang bibirku... atin mencumbu memaksa memagutnya

"Emmhppp.. yangg.. heyyy" kataku menolak karena masih bingung

Atin hanya memejamkan matanya dan tetap menyerang berusaha mencumbu bibirku

"Emphhh... Hiks.. huuhuhuu" suara atin tiba tiba menangis

"Eh eh... Kenapa sayangg"

"Jahatt... Kamu jahat huhuuuhu" katanya menangis

Aku yang tak tau dan masih kebingungan berusaha menenangkannya... Kupeluk tubuhnya kemudian kuelus elus kepala belakangnya

"Huhuhu... Kamu.. hiks.. kenapa nggak chat chat aku lagi.. hiks" ucap atin sesenggukan berbicara dalam dekapanku

"Lah kan kamu yang bilang kemaren sayang aku gaboleh chat ma kamu sebelum kamu chat aku duluan"

"Hikss.. Emang iyaa.." tanya atin melepas dari dekapanku sambil tangannya mengelap air mata dipipinya

"Iya lohh.. ya ampunn.." kataku lega akhirnya mengerti ia menangis karena apa

"Kangen" ucap lirih atin menatap mataku

"Uuu cayaanggg" kataku kembali memeluknya namun sekarang kepala belakangnya kupegangi

My LovestoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang