#20#

145 16 0
                                        


Saat ini Chanyeol dan Mingyu berada ditempat container penyimpanan barang. Ia berada didalam ruangan pemilik tempat penitipan ini dan sedang menunggu konfirmasi agar diizinkan melihat mobil milik Sehun. Tidak butuh waktu lama bagi mereka menunggu sang pemilik datang, Chanyeol dengan semangat berdiri dari duduknya.

"Maaf Tuan. Saya tidak bisa mengizinkan kalian melihat tempat penyimpanan Tuan Oh." Ucap sang pemilik membuat Chanyeol mengernyit.

"Kenapa? Saya dan rekan saya sudah membawa surat perintah penggeledahan. Tuan Oh terlibat dalam kasus pidana, kami ingin menyelidiki barang bukti yang disembunyikan." Ucap Chanyeol sedikit emosi.

"Maaf Tuan, saya benar-benar tidak bisa. Silahkan pergi dari sini." Usir sang pemilik membuat Chanyeol tidak bisa lagi menahan emosinya. Pria Park itu menggebrak meja dan langsung meluapkan semua amarahnya.

"Kenapa tidak bisa?! Apa Oh Sehun yang menyuruhmu?! Dia membayar mahal untuk ini?! Katakan padaku berapa aku harus membayarmu brengsek!" Bentak Chanyeol membuat pemilik tempat itu terkejut.

"Tuan, lebih baik anda pergi sekarang juga atau kupanggil polisi!"

"Hyung sudah.. ayo kita pergi. Tidak ada gunanya kita menghabiskan tenaga disini." Lerai Mingyu dengan mencengkram kedua bahu Chanyeol dan mengajak pergi dari tempat container penyimpanan barang.

"Sial! Kenapa mencari celah ini saja sangat sulit!" Umpat Chanyeol frustasi saat mereka sudah berada ditempat parkir. Mingyu masih diam dan menatap Chanyeol dengan iba. Ia tahu perjuangan Chanyeol membuka kembali kasus mendiang istrinya tidaklah mudah. Chanyeol dituduh korupsi ketika menjadi hakim dulu hanya karena ia membuka kasus Kyungsoo lagi. Kematian Kyungsoo yang tidak adil juga begitu menyakiti teman yang sudah ia anggap kakaknya ini. Mingyu menatap Chanyeol yang kini menangis frustasi, sekali lagi ia harus melihat kerabatnya menangis seperti ini membuat Mingyu ikut merasakan penderitaannya.

"Hyung... kita kembali ke kantor lagi ya? Kita masih bisa mencari dengan cara lain."

"Mingyu-ya... kenapa keadilan selalu kalah dengan kekuasaan? Apa manusia didunia ini tidak ingin hidup tenang? Kenapa ketidak adilan ini harus dialami oleh kami? Kenapa Kyungsoo ku direnggut? Kenapa?!"

"Hyung..."

"Karena kau begitu naif mengikuti hidup dengan keadilan, Park Chanyeol." Sahut seseorang membuat Chanyeol yang tadi terduduk sambil menangis frustasi kini bangkit dan langsung menyerang orang tersebut dengan satu bogeman mentah yang mendarat disudut bibirnya.

"Kau! Oh Sehun... kau iblis bajingan!" Emosi Chanyeol membuat Sehun hanya terkekeh sambil menyeka darah disudut bibirnya.

"Terserah kau mau mengatakan apa... tapi Park, kuingatkan satu hal... dunia ini tidak akan pernah ada yang namanya keadilan... hanya orang-orang bodoh yang percaya dengan hal itu. Kau tahu... di dunia ini kita hanya berperang. Kehidupan kita itu seperti perang, siapa yang menang dan kalah itu ditentukan oleh cara mereka melakukan strategi." Ucap Sehun disertai seringai membuat Chanyeol semakin emosi. Beruntung Mingyu segera menggandeng Chanyeol untuk pergi karena jika meladeni Oh Sehun akan membuat Chanyeol lepas kendali dan mereka saling membunuh nantinya.

Seperginya Chanyeol dan Mingyu, Sehun meraih ponsel miliknya dan menelepon sang ayah. Ia mengabari kepada ayahnya kalau urusan menangani Chanyeol di tempat container sudah selesai. Setelah itu Sehun berjalan menuju mobil dengan seringai yang masih terpatri diwajah tampannya.

Semua masalah ini terjadi karena suatu hal dimasa lalu. Sesuatu yang membuat Sehun dan ayahnya terseret dalam pembunuhan. Semua karena Do Kyungsoo, pria yang menjadi pasangan Park Chanyeol. Pria yang mengusik Oh Siwon di masa lalu itu. Sehun masih mengingat setiap detail kejadian dengan jelas.

WAR IN LIFE : REVENGE & AFFAIR ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang