BAB 29 ⛄

83 13 2
                                    

happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


happy reading..












"Gue deketin lo itu bukan tulus kemauan gue sendiri. Karena Amora cinta sama lo. Dia nyuruh gue jauhin lo, ya jelas gue gak mau nurutin kemauan dia,"

Rafael mengagguk, "Leona udah cerita semua,"

Elana tersenyum, "Bagus! Gue gak perlu buangin energi."

"Gak terduga, alurnya bisa berubah jauh gini." gumam Rafael.

"Dari sebelum kita datang sebenernya," Timpal Aletha mendengar gumaman tersebut.

"Baby, kamu masih hafal alur cerita di buku?"

Aletha menaikkan sebelas alisnya, "Maybe.. hafal sedikit,"

Rafael terkekeh, "Kamu yang membuat takdir mereka begini, tapi kamu juga yang merubah takdir ini agar gak terjadi,"

"Apalagi mereka yang bakal mati di akhir cerita," Timpal Elana sendu.

"Kita,"

Seketika atensi keduanya mengarah pada Aletha.

"Kita yang mati di akhir cerita,"

Elana terdiam membeku. Ia menunduk lesu, ia yang akan mati?

Rafael mengelus surai rambut Aletha lembut dengan tatapan teduh, "I'm now, Rafael mati kecelakaan. Aletha dan Elana.. mereka mati karena Rafael yang nembak 'kan?"

Aletha mengangguk kaku, "Kita tau apa yang bakal terjadi kedepannya. Jaga diri kita di sini kalau kita masih ingin pulang dan pergi dari sini," Aletha beralih menatap Elana yang tengah menundukkan kepalanya. Aletha merasa sedih melihatnya.

"Gue bakal usahain yang terbaik buat lo."

Elana menatap Aletha yang baru saja membuka suara, "Leona?"

"Salah gue yang buat takdir lo berakhir mati,"

"Salah gue juga yang buat kalian begini,"

"Gue akan tanggung jawab. Maafin gue,"


•••

Amora menangis tersendu-sendu di kamarnya. Ia menenggelamkan wajahnya di kedua lututnya.

"Semuanya bocor, SEMUANYA BOCOR KE SATU SEKOLAH!!" Sentaknya bak kesetanan.

"Gue gak akan diam. Gue bakal buat perhitungan buat lo, El!" Desisnya sebelum turun dari ranjangnya.

Elana duduk di atas meja belajar seraya menatap sendu sebuah lembar kertas yang baru saja ia tulis sesuatu.

"dari Leona, jangan takut selagi ada ia di belakang," Ucap Elana membaca isi kertas tersebut.

TRANSMIGRASI SANG PENULIS [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang