Di pagi harinya violet dan Ian sudah berpakaian rapih, karena Amelia menyuruh violet membawa Ian ke taman.
"Violet jaga Ian, kalau Ian sampai kenapa kenapa saat pulang, ibu tidak bisa menjamin kalau kau masih bisa tinggal disini"
"Baiklah ibu"
"Ian kalau ada apa apa beri tau ibu ya jangan takut, apalagi dengan violet"
"Ba-baik Bu"
Violet semakin kesal saat mendengar ibunya berbicara dengan Ian, nada bicara ibunya sangat lembut pada Ian sedangkan pada dirinya tidak.
Setelah itu Ian dan violet pergi ke luar dan masuk ke mobil, tapi Ian berpikir kalau pintu mobilnya akan di buka kan oleh violet jadi dia hanya berdiam di depan pintu mobil.
"Cepet masuk!! Lama banget lu!!"
"E-eh iya maaf"
' terlalu berharap banget aku '
Sebenarnya violet sangat ingin mengebut di jalanan, tapi dia takut kalau Ian mengadu pada ibunya jadi dia menyetir santai saja.
Setelah sampai di taman violet langsung duduk di bangku taman, dan memainkan ponselnya, sementara Ian hanya melihat lihat bunga.
Ian yang melihat violet hanya bermain ponselnya pun, menghampiri violet dan memegang tangannya sambil tersenyum.
"Jangan main HP terus dong"
Violet berdecak kesal dan menaruh ponselnya ke kantung celananya, lalu berdiri menghadap Ian.
"Udah, mau ngapain? Mumpung gw mau nih"
"Ke mall yuk, tenang aja aku gak bakal pake uang kamu kok"
"Yaudah ayok"
Ian tersenyum lebar saat violet ingin pergi bersamanya, mereka masuk ke dalam mobil dan pergi menuju mall.
Sesampainya di mall mereka memutuskan untuk pergi makan dulu, di restoran ramen.
Mereka di sambut oleh para pelayan saat masuk ke dalam, violet dan Ian duduk lalu memesan ramen yang mereka mau.
"Aku mau ramen original tapi pake daging ayam, kuahnya juga jangan terlalu kental ya, kalau minuman aku mau es teh manis saja"
"Baik nona kalau tuan ingin pesan apa?"
"Aku mau ramen Spicy level 5, pake daging ayam lalu kuahnya jangan terlalu kental, minuman nya aku mau es teh saja"
"Baiklah mohon di tunggu pesanannya"
Pelayan itu menunduk lalu pergi menyiapkan pesanan nya.
"Yakin level 5? Itu pedes banget loh"
"Iya aku yakin banget!!"
"Terserah lu deh"
20 menit kemudian pesanan mereka sampai, mereka lalu makan makanan yang mereka pesan, tapi hanya violet yang menikmati nya, sementara Ian wajahnya merah karena kepedasan.
Mata Ian mengeluarkan air mata saking pedasnya, violet yang melihat itupun menghela nafas, sudah di bilang tapi tidak mau mendengarkan itu lah seorang Ian Vincent Maverick.
Baru 4 suap wajah Ian sudah memerah, mengeluarkan keringat, dan dia menangis, violet yang tidak tega pun menukar mangkuk mereka.
Ian yang terkejut pun langsung menatap violet dengan bingung.
"Diem lu kebetulan gw mau makan yang pedes pedes, gak usah komen lu makan aja Sono"
Ian yang mendengar violet mengatakan itu, sontak tertawa kecil, dan lanjut makan makanannya.
Benar saja violet tidak kuat menahan rasa pedasnya, sebenarnya air matanya sudah mau turun tapi dia berusaha tegar di depan Ian agar tidak terlihat lemah di depannya.
Wajah violet datar tidak ada ekspresi apapun, tentu saja Ian berpikir kalau violet itu sedang tidak merasa kepedasan.
' aku baru tau kalau violet suka makanan pedes '
' pedes banget anjing cepet abis ke nih ramen gak kuat gw cok!!! '
Sebenarnya violet itu suka saja makan makanan pedas, tapi jika terlalu pedas dia tidak kuat menahannya.
TBC
Hi guys i'am back
Btw tutor dong cara membasmi guru IPS yang membandel, males banget dikasih tugas Mulu!!!
Okey guys maap kalau bab ini gak panjang, soalnya aku juga bingung lanjutin nya gimana, jadi aku bikin violet agak baik sama Ian.
Tapi tenang aja nanti juga Ian nya di maki maki lagi tenang aja ya.
Oke guys segitu dulu untuk hari ini, see you next bab guys (≡^∇^≡)

KAMU SEDANG MEMBACA
Till Fate Decides ||°GxB°||
Romansaseorang wanita alpha yang bernama Violet Madeline james, di paksa menikah oleh kedua orang tuanya. "Violet mau sampai kapan kau seperti ini ibu sangat ingin menggendong cucu ibu" Violet hanya menghela nafas, sudah berkali kali Violet di tanyakan sep...