Bab 4

697 97 5
                                    

Bel sekolah telah berbunyi, semua murid tampak bahagia dan mulai merapikan alat alat tulisnya, termasuk aeron, ia sangat ingin segera pulang, namun sebelum itu dia akan berkunjung ke makam almarhum ayahnya, jadi ia memutuskan untuk tidak bareng dulu dengan anak anak lainnya.

"Ron mau bareng?" Ucap Hazle dan yang lainnya, aeron segera menolak ajakan mereka sebab ia ada perlu sebentar, mereka mengiyakan keinginan aeron dan mulai meninggalkan dirinya
___________________________________________________

Aeron sedang melamun di kegelapan malam, hembusan angin menerpa kulit kulit di pundaknya, seakan menerobos masuk ke dalam pori porinya, ia hanya sedang terduduk di kursi taman, dengan di temani oleh sepercak cahaya lampu yang menyorot di atas kepalanya.

"Lo kenapa?" Ucap seseorang yang baru saja menghampiri nya, Aeron segera menolehkan pandangannya terhadap orang tersebut, terpampang jelas wajah pria itu, dengan rahang yang tajam, serta matanya yang menyerupai elang, siapa lagi kalau bukan Skylar.

"Gapapa" Ucap aeron yang segera mengusap air matanya hingga kering.

"Boleh gua duduk?" Ucap Skylar, Aeron yang mendengar segera mengangguk, sedangkan Skylar perlahan mulai menduduki kursi kosong sebelah aeron

"Lo kenapa? Kalo ada masalah ceritain aja, jangan di taruh sendirian." Ucap Skylar pelan

"Mungkin gua emang Gatau seberat apa masalah lo, karena lo selalu bahagia saat berkumpul sama kita, lo terlihat kayak anak yang gaada masalah, tapi kali ini gua mohon, lo ceritain aja ke gua ya?.." Ucap Skylar mengusap kepala Aeron

"Lo pernah merasa kehilangan ga sih sky ?" Ucap Aeron, saat ini matanya kembali berkaca kaca, ia hanya menatap bintang bintang di atas, seolah tidak ingin orang lain melihat kesedihannya

"Gua kehilangan orang tua gua dari kecil yon, gua saat dulu sedihh banget, bener bener terpuruk deh, karena dulu ortu gua ninggalin gua pas gua masih kecil, mereka kecelakaan, gua ga terima atas kepergian mereka, kadang gua nyalahin tuhan atas kepergian mereka, dari kecil gua cuman tinggal sama nenek gua, gua masih sering nangisin mereka, namun seiring berjalannya waktu gua sadar, kalo tuhan ga sepenuhnya salah, justru tuhan baik, ia sangat sayang ke ortu gua, makanya tuhan ngambil ortu gua lebih dulu" Ucap Skylar tersenyum pada Aeron.

"Sky, dulu gua cuman sayang sama ayah gua, mama gua selalu keras kepala, gabisa di bantah, gua cuman sayang sama ayah gua, ayah gua baik, dia sayang ke gua, gua selalu di beliin apapun yang gua mau, tapi pas gua masuk SMA ayah gua malah ninggalin gua sky, gua bener bener gabisa hidup tanpa ayah gua." Ucap Aeron yang kini mulai bercucuran air mata.

"Hei, kan lo masih punya gua, masih punya Rinz, idok, sutsujin, dyrenn, lo bisa anggap mereka sahabat lo, dan lo bisa anggap gua sebagai ayah lo, jadi jangan sedih sedih terus ya, ganteng lo nanti ilang kalo nangis " aeron segera menghapus air matanya, ia mengangguk sambil sedikit tertawa.

"Sini" Skylar segera mengambil kepala Aeron, dan segera meletakkan kepala itu pada pundaknya, aeron hanya menurut, dan hanya diam memandang bintang bintang di atas.

"Ternyata semua orang punya sisi terpuruknya ya yon, gua bangga deh lo bisa nutupin semua rasa kesedihan itu dengan tawa canda" Ucap Skylar, Aeron yang mendengar hal itu hanya tersenyum dan mulai memejamkan matanya

Pls pls pls, ini sebenarnya scane sedih atau scane apasih, salting bgt

"Lah kok aeron di gendong sama lo sky?" Ucap idok, mereka sedang berkumpul dengan anak anak lain di ruang tamu, dan sedikit terkejut ketika Skylar membawa aeron yang tertidur di gendongannya.

"Itu anak baru yang tadi lo ceritain dok?" Ucap Nnael, idok yang mendengar itu hanya mengangguk.

"Sumpah, kenapa dia ketiduran gitu ler?" Ucap Rinz yang tampak khawatir, sebab aeron ini memang sahabat terbaiknya dari dulu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Do You Like Me?? ( Skylar X Aeron )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang