Chap 1 ~ Guru Les Lex

384 38 92
                                    

Typo ✌️

Happy reading

*
*

"Ddu ... ddu ... ddu ... ddu ... ddu ... ddu ...!" 🎶🎶

Zayyan bersenandung sembari mencuci mobil milik sang Ibunda tercintanya, di teras rumahnya.

Tiba-tiba seorang pemuda muncul dari balik jendela kamarnya di lantai dua rumah yang berada tepat di seberang rumah Zayyan. Orang itu melongok dan menatap Zayyan.

"Heh! Caper amat jadi orang, pake manggil-manggil namaku segala?!" celetuk pemuda bernama Lex dan biasa dipanggil Dudu itu.

'"Idih, siapa juga yang caper, orang aku lagi nyanyi doang kok!" timpal Zayyan.

"Lah itu tadi pakai acara manggil Dudu segala? Itu kan namaku!"

"Itu cuma senandung, bukan pengen manggil namamu!"

"Halah, bilang aja caper, biar aku nongol, kan?"

"Ish, pede banget! Nyebelin tau!" Zayyan pun menyudahi kegiatannya dan memilih masuk ke dalam, dari pada meladeni tetangga depan rumahnya yang kepedean.

"Nak, kamu udah selesai nyuci mobilnya?" tanya sang Ibu saat Zayyan masuk ke dalam rumah.

"Sudah, Ma."

"Kok wajah kamu cemberut gitu, sih?"

"Nggak apa-apa, Ma. Cuma barusan habis ngeliat ondel-ondel di depan rumah, jadinya aku masuk takut kesambet." Zayyan menyebut Lex dengan sebutan ondel-ondel.

"Mana ada ondel-ondel bisa bikin orang kesambet? Ah, ada-ada aja kamu!"

Zayyan nyengir.

"Ya sudah, kalau begitu Mama mau berangkat ke kantor dulu ya, takut kesiangan, mana kalau pagi suka macet, lagi."

Tiba-tiba Zayyan menadahkan tangannya ke arah Ibunya.

"Apa??" tanya Ibunya.

"Upah nyuciin mobilnya mana?"

"Hadeuh, udah gede masih aja minta upah kalau nyuciin mobil," ucap Ibunya, kemudian ia mengambil uang di dompetnya.

"Ya kan lumayan Ma, buat jajan Ajay beli chiki, permen yupi, sama es kenyot," Zayyan beralasan.

"Yaelah, udah SMA jajanannya masih kayak gitu. Ya udah nih Mama kasih," sang Ibu menyerahkan selembar uang berwarna merah kepada Zayyan.

"Yaelah, Ma. Masa cuma sepuluh ribu? Hari gini dapat apaan sepuluh ribu?" protes Zayyan.

"Bukannya terimakasih malah protes, lagi. Ya udah nih Mama tambahin deh!"

"Ha? Cuma ditambahin dua ribu doang??"

"Nggak mau? Ya udah uang dua ribunya Mama ambil lagi!"

"Eh, jangan! Ya udah, makasih Ma. Lumayan dapat dua belas ribu buat jajan nanti siang hehe ...!" Zayyan buru-buru memasukkan uang tersebut ke dalam saku celananya.

"Karena kamu masih libur sekolah, jadi lebih baik kamu les sama Dudu saja ya, dari pada kelayapan. Dan kalau mau main jangan jauh-jauh, dan harus ditemani sama Dudu."

"Ih, apaan sih Ma? Apa-apa harus sama Dudu. Zayyan kan udah gede, masa harus dijagain sama Dudu terus?" Zayyan berkata demikian, karena sejak kecil Ibunya sering menitipkannya pada Lex dan keluarganya, jika sedang ada urusan ke luar kota.

"Ya, nggak apa-apa. Soalnya cuma Dudu yang bisa Mama percaya buat jagain kamu. Dudu itu anak pintar dan baik, dia nggak bakal bawa kamu ke pergaulan yang salah. Oleh sebab itulah kamu nggak boleh jauh-jauh dari Dudu, paham kamu?!"

Ddu Ddu Ddu (LexZay)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang