Hallo balik lagi nih, dah lama ya aku gak up, masih ingat tidak alur ceritanya?.
Janlup pencet tombol bintangnya ya, coment juga yuk, bantu ramaikan, dan share cerita ini juga boleh kok, terima kasih seng seng qoh.
Sama bantu follow akun aku ya, mau follback dan feedback bisa langsung kirim pesan ke aku ya.
🩵💙🩵
Tepat kejadian 5 tahun yang lalu....Revista berlari dengan kencang nya, ia beberapa kali terjatuh sampai lutut nya terluka ia pun tetap tak peduli.
Di belakang nya ada 3 orang laki laki berbadan besar yang mengejarnya.
Ingin mencari perlindungan tapi di mana, tak ada orang sama sekali, sunyi dan sepi di daerahnya saat ini, bahkan mobil dan motor jarang berlalu.
Rasa takut itu semakin terasa saat kaki nya mulai melemas tak kuat lagi untuk berlari.
Akhirnya ia bersembunyi di balik semak semak yang cukup menutup dirinya, hatinya berdegup 2 kali lebih cepat, tak tenang dan takut yang di rasakanya.
Ia melihat bayang bayang 3 orang itu yang perlahan mendekat, matanya terpejam begitu takut rasanya, jika tertangkap apa yang terjadi, apakah ia akan mati di tangan 3 pria itu, oh tidak ini sangat mengerikan.
Hampir saja revista teriak, namun sebuah tangan menutup mulutnya, mengintruksi untuk tenang.
"jangan berisik, mereka mendekat" ucap seorang remaja lelaki, yang baru saja datang mengejutkan revista.
Revista mengangguk, dia terdiam saat 3 laki laki itu semakin mendekat.
"Dimana tu bocah, larinya cepet banget gila" ucap salah satu laki laki itu.
"Gak tau nih, ayo coba kesana sapa tau dia jalan ke gang itu" ucap teman lelaki, dan berakhir 3 laki laki itu pergi memasuki gang.
Saat 3 lelaki itu pergi barulah mereka keluar dari persembunyian, " ayo ikut gue ke mobil sebrang sana, itu mobil gue" ucap remaja lelaki itu, lalu menarik tangan revista pelan.
Revista menurut, mengikuti davian, memasuki mobil.
" sini kaki lo gue obatin, takut infeksi" ucap remaja laki laki, membuka dasboard mobil.
Revista hanya menurut saja, terlalu lelah dan keterkejutannya belum usai jadilah ia hanya diam, menurut.
Seusai membersihkan luka, remaja lelaki itu bertanya, " rumah lo di mana biar gue anter?" tanya remaja lelaki.
" lo bisa nyetir?" bukannya menjawab revista malah balik bertanya, pasal nya ia melihat sosok remaja ini terlihat seumuran dengannya.
" bisa lah" jawab remaja lelaki.
Revista terkejut, waw keren dia saja baru bisa mengendarai motor, di usianya yang masih kelas 2 smp.
" cepetan udah malem ini, rumah lo dimana" tanya remaja lelaki itu lagi.
Akhirnya revista menyebutkan alamat rumahnya, dan remaja lelaki itu menjalankan mobilnya ke alamat yang di tuju.

KAMU SEDANG MEMBACA
DAVIAN (hiatus)
Ficção Adolescentemisteri yang belum terungkap , dan banyak rahasia yang tersimpan . menceritakan banyak peran yang menyimpan banyak rahasia di setiap tokoh nya. mari baca dan temukan teka-teki nya hasil murni pikiran sendiri , gak ada plagiatan . cus baca plus comen...